This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 09 Maret 2021

37 Catatan Motivasi Sony Sugema Biar Belajar Semangat Terus

 Cerita inspiratif

37 Catatan Motivasi Sony Sugema Biar Belajar Semangat Terus

37 Catatan Motivasi Sony Sugema Biar Belajar Semangat Terus 

Kehilangan semangat belajar itu adalah hal yang biasa terjadi, yang paling penting adalah bagaimana cara kita mengembalikan semangat itu kembali. Karena faktor penyebab hilangnya semangat belajar itu bermacam-macam maka pemulihannya pun pasti berbeda-beda juga. Tetapi ada cara yang paling efektif dan murah meriah menurut para ahli untuk mengembalikan semangat belajar atau bekerja, yaitu membaca.

Membaca hal-hal baik atau buku-buku motivasi, buku sukses story dari orang-orang yang sudah berpengalaman umumnya lebih efektif dalam mengembalikan semangat belajar. Bacaan berikut bisa jadi alternatif "37 Catatan Motivasi Sony Sugema Biar Belajarnya Semangat Terus" mudah-mudahan bisa mempertahankan semangat belajar tetap tinggi, terkhusus kepada kita yang masih tergolong pelajar.
  1. Banyak pejabat tinggi ditangkap KPK?
    Kerja keras dan ilmu yang tinggi bisa membuat seseorang begitu sukses, namun karakater yang buruk bisa menghempaskan semua keberhasilannya.
    Jadi ingat motto di SMA-ku dulu, Knowledge is Power but Character is More
  2. Pada proses pembelajaran adalah hal yang wajar jika materi yang baru terasa sulit dan berat.
    Pada saat kelas 1 SD, penjumlahan terasa berat dan menantang. Namun seiring waktu dan telah terbiasanya penjumlahan dilakukan maka hal itu menjadi mudah dan tidak menantang lagi. Namun pada kelas selanjunya ketika bertemu perkalian, siswa merasa berat kembali sampai akhirnya terbiasa. Pada saat di SMP, dia akan tersenyum mengingat mengapa dulu perkalian terasa begitu sulit.
    Dan begitulah seterusnya seseorang akan terus medapat sesuatu yang baru yang sulit dan menantang namun jika terus ditekuni dan terbiasa maka hal itu akan menjadi terasa mudah dan tidak lagi menantang sampai ia masuk ke level berikutnya.
    Intinya jangan menyerah pada hal baru yang sulit. itu hal biasa. Semua butuh waktu dan bisa dimengerti secara bertahap.
    Hidup adalah proses pembelajaran dan petulangan tiada henti, dimana kita akan selalu menemukan hal baru, misteri yang baru yang menantang kita untuk mempelajarinya.
  3. Fokuslah terus pada alternatif-alternatif penyelesaian masalah. Bukan fokus membayangkan kemungkinan-kemungkinan keadaan yang makin buruk.
    Jika terus menerus mengikuti hawa nafsu untuk kebahagian sesaat maka penderitaan demi penderitaan akan terus berdatangan, namun jika terus berjuang walau menderita maka kebahagian demi kebahagian akan terus berdatangan
  4. Seseorang belum merasakan arti hidup sebenarnya sampai dia betul-betul banyak mengalami banyak penyesalan dalam hidupnya. dan hal itu bukan tentang cobaan-cobaan yang menimpanya tapi tentang apa-apa yang seharusnya dilakukannya sejak dulu.
  5. Cobaan yang tidak menantang tidak bisa merubah seseorang. Oleh karena itu cobaan akan diberikan sesuai kadar kemampuannya namun pasti cukup menantang agar terjadi perubahan menuju kebaikan.
  6. Bahagia dibeli dengan rasa sakit. Siapa yang bersabar menahan rasa sakit dia pasti mendapatkan kebahagaiaan.
  7. Jika ingin menilai seseorang, ukurannya bukan seberapa hebat dirinya sekarang, tapi seberapa hebat cita-cita dan kesungguhannya!
  8. Cobaan tidak akan sampai menghancurkan seseorang justru cobaan akan membuat dirinya lebih kuat dan tangguh... Selama semua itu dilalui dengan sabar dan ikhlas, biasanya cobaan tidak sedahsyat yang dibayangkan... Yang terpenting jangan sampai hilang keyakinan dan harapan.. Bukankah selama ini pun banyak cobaan juga telah dilalui? Konsentrasi terus pada solusi bukan pada bayangan masalah yang terjadi.. Ya Allah janganlah Engkau beri cobaan yang kami tidak sanggup memikulnya.. Tiada kekuatan kecuali dari-Mu semata...
  9. Semua masalah berakar pada tindakan berlebihan.. Tindakan berlebihan karena tidak mampu mengontrol hawa nafsu.. Bencana, penyakit dibuat sendiri oleh manusia karena tindakannya yang berlebihan...
  10. Apa artinya seseorang yang kelihatannya keren saat ini namun tidak punya cita-cita yang tinggi? Dia akan tergusur waktu dan terlupakan.... Selama seseorang mau bersakit-sakit dahulu dia akan terus mendaki, Pada saat ia mulai berhenti berkarya ia mulai menurun... Puncak sukses setiap orang berbeda-beda tergantung sejauh mana dia mau berkorban dan terus mendaki...
  11. Penyelesaian masalah selalu ada, namun tidak pernah datang sendiri. Dia harus dijemput.. Dan pemalas akan selalu dirundung masalah karena solusi tidak akan pernah datang sendiri.
  12. Serombongan katak berlomba. Dalam perlombaan banyak penonton yang mengejek dan mentertawakan peserta.. Hal itu membuat banyak peserta terdemotivasi.. Namun ada satu katak yang terus melaju dan akhirnya sampai di finish.. Ternyata sang katak pemenang adalah katak yang TULI... Jangan dengarkan siapapun yang mengatakan dirimu tidak pantas untuk sukses!
  13. Guru dari seorang pemegang medali emas olimpiade yang efektif biasanya juga adalah juga pemegang medali emas generasi sebelumnya. Sukses tidak bisa hanya diajarkan namun dicontohkan
  14. Terus meneruslah berbuat kebaikan, selagi mampu, karena sering kali kabaikan itulah yang menolong kita di kala kita dalam kesulitan yang sangat.
  15. Orang-orang sukses tingkat dunia tidak pernah menjadikan uang sebagai sumber motivasi mereka.. Mereka tahu hal itu justru hanya akan membuat mereka menjadi kerdil dan tidak akan membuat mereka menjadi yang terbaik di tingkat dunia... Mereka butuh sumber motivasi yang lebih hebat dari sekedar ukuran uang yang bisa menjadi sumber motivasi dalam jangka panjang... Sumber motivasi mereka adalah keinginan untuk berkarya melahirkan hal-hal yang tiada pernah terfikirkan sebelumnya, mencatat sejarah baru dalam peradaban manusia, melakukan yang terbaik, mengalahkan setiap sukses yang pernah diraihnya sendiri
  16. Kita bisa terus menunda kapan saatnya untuk menyelesaikan sebuah masalah sampai merasa siap.. Namun masalah akan tetap datang pada waktunya dan tiada akan peduli tentang kesiapan seseorang... Dan adalah suatu tragedi yang memilukan pada saat sesorang mendapat masalah namun dia tidak mempersiapkan diri sama sekali untuk menghadapinya.
  17. Kehebatan fisik seseorang pasti akan berkurang seiring dengan waktu, Namun kehebatan budi perkerti seseorang yang bijak justru semakin menawan seiring dengan usianya, bahkan akan terus dibicarakan dan diingat manusia walaupun dia sudah tiada.
  18. Keputusan yang diambil yang hanya didasarkan ingin menyenangkan semua orang, pada akhirnya hanya akan mengecewakan semua orang.. Keputusan berdasarkan kebenaran, mungkin akan mengecewakan sekelompok orang namun akan menyelamatkan semua orang.
  19. Orang sukses akan mudah menerima kritik karena tahu hal itu akan membuat dia lebih sukses.. Orang minder gampang tersinggung jika menerima kritik karena menganggap hal itu akan menjatuhkannya.
  20. Kita tidak perlu menyesal sama sakali jika masih tetap gagal namun sudah melakukan yang terbaik... Namun jujur saja, berapa persenkah kita sudah mengeluarkan kemampuan kita dari yang bisa kita lakukan?
  21. Pada saat satu nikmat dicabut, hitunglah sisa nikmat yang masih ada.. Kita akan terkejut betapa banyak nikmat yang masih bisa disyukuri.
  22. Wajar kita bersedih karena salah satu nikmat dicabut. Namun seharusnya kita lebih bersedih lagi mengapa dulu kita tidak bersyukur pada saat nikmat itu masih ada.
  23. Jangan heran jika cinta pada manusia bisa naik turun, Cinta pada Yang Maha Kuasa saja bisa naik turun.
  24. Agar cinta tetap tumbuh bersemi, Ingat-ingatlah selalu kebaikannya, lupakan keburukannya.
  25. Dalam bejuang kita tidak bisa sendiri.. Kita butuh orang-orang yang selalu memberi semangat.. yang bisa kita percaya.. yang setia menemani dalam perjuangan.. yang ikut merasakan kesedihan hati.. yang selalu membantumu dalam setiap kesulitan.. yang selalu memberi nasehat agar selalu bersabar ... Itulah sahabat-sahabat sejati.. Cintailah dan berterima kasihlah kepada sahabat-sahabatmu karena merekalah kau masih bisa bertahan sampai saat ini.
  26. Walaupun seseorang sekarang mungkin belum hebat tapi dia bisa menjadikan dirinya sehebat apapun yang dia inginkan
  27. Kalau mimpi kita ditertawakan, itu artinya mimpi kita terlalu besar untuk ukuran mereka.
  28. Banyak tahap menuju keberhasilan tapi semua harus melewati satu pintu gerbang utama yang harus dilewati sebelum pintu-pintu yang lain.. Anda akan terus tersesat jika tidak melewati gerbang tersebut.. Pintu gerbang utama itu adalah secara ikhlas mengakui kesalahan selama ini dan mau merubahnya.
  29. Kita tidak mungkin menghindar dari rasa sakit atau sedih.. Tapi kita bisa mengalahkan rasa takut kita.. Boleh sedih atau sakit tapi kita tidak boleh takut.. Dan itu satu-satunya cara agar kita menjadi berani, untuk menghadapi seluruh tantangan dalam menjemput impian kita.
  30. Betapa banyak yang bersedih karena kegagalan yang terjadi.. Namun betapa sedikit yang merubah sikapnya walaupun telah merasakan kegetiran atas kegegalannya.. Kesedihan atas kegagalan akan terus menanti selama tidak ada perubahan sikap.
  31. Orang akan membalas kebaikan sebesar yang kita berikan... Lakukanlah percobaan berikut: beri salam "Assalamua'laikum" lalu dengarkan apa jawabnya beri salam "Assalamua'laikum warahmatullah" lalu dengarkan apa jawabnya beri salam "Assalamua'laikum warahmatullah wabarakatuh" lalu dengarkan apa jawabnya.. Jika kita ingin mendapat kabaikan yang besar dari keluarga, teman, tetangga, perusahaan tempat anda bekerja maka pastikan kita telah memberikan kebaikan kepada mereka sebesar yang kita inginkan.
  32. Jika kita yakin Dia yang menciptakan diri kita. Yang Maha Kuasa.. Yang tiada pernah tertidur. Yang menciptakan seluruh alam semesta ini. lalu mengapa kita sering meragukan kemampuan-Nya? meragukan pertolongan-Nya? meragukan janji-Nya? Dialah Allah, sebaik-baik pelindung, sebaik-baik penolong.. Yang tiada pernah mengingkari janji-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang berserah diri kepada-Nya.. Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku kabulkan [QS Al Mukmin 60]
  33. Seingat hidupku aku belum pernah menolak permintaannya, apa lagi meninggikan suaraku dihadapannya.... karena kutahu itu belum sebanding dengan apa yang diberikannya.. Dan tiada yang memberatkan dalam permintaannya.. Teringat senyum dan kasih-sayangnya.. Teringat kerja kerasnya, seorang diri membesarkan seluruh putra-putrinya.. Seharusnya berulang tahun pada bulan ini, dialah ibuku tercinta.. Dia telah beristirahat , menantikan pahala dari TuhanNya.. Ya Allah Ampunilah dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku diwaktu kecil..aamiin.
  34. Bagaimana mungkin seseorang akan sukses? Dengan sedikit waktu yang diberikannya dalam menggapai impiannya.. Dengan lemahnya komitmen akan impiannya.. Dengan ketidakingintahuannya tentang jalan menuju impiannya.. Dengan makian-makiannya terhadap ujian yang menimpanya.. Dengan ketakutannya untuk mengambil resiko yang harus ditanggungnya.. Dengan kekikirannya untuk mengorbankan sesuatu yang diperlukan untuk impiannya.. Dengan kesenangannya dalam menghamburkan waktu, tenaga dan harta dalam memenuhi hawa nafsunya.. Laksana menggarami lautan.. Usaha dengan kinerja sepeti itu, hanyalah akan sia-sia belaka... Jika seseorang bernar-benar mempertaruhkan segalanya dan berani menerima resiko terburuk sekalipun demi impiannya maka dengan seizin TuhanNya, kesuksesan hanyalah tinggal masalah waktu.
  35. STOP!
    Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika memang dia tidak mau mengubah nasibnya sendiri!
    Mulailah dengan..
    • Memaafkan dirimu sendri..
    • Memaafkan orang-tuamu..
    • Memaafkan gurumu..
    • Memaafkan semua yang pernah menyakitimu...
    • dan bertanggung-jawab terhadap diri sendiri!
    Jadilah pahlawan bagi dirimu sendri dan bagi keluargamu.. Saatnya dirimu yang merubah lingkunganmu.. Saatnya dirimu yang memimpin... Saatnya menjadi nakhoda dalam kehidupan ini.
  36. Untuk siapapun yang sedang galau.. Jangan terus bersedih.. Percayalah Bajay pasti berlampu.. Kegagalan dalam berusaha adalah tiket bagi kesuksesan.
    Obat putus cinta ya jatuh cinta lagi... Sepekat apapun malam ini.. percayalah esok fajar kan bersinar kembali.
  37. Dalam menggapai cita-cita yg kita inginkan, kita harus memaafkan diri sendiri dan kepada siapapun yg pernah menyakiti kita. Pemberian maaf adalah se-baik-baik perbuatan yg akan membuat hidup kita menjadi lebih mulia dan terbebas dari dendam yg sering menghabiskan tenaga dan fikiran kita. Bebaskanlah hati ini dari semua angkara murka. Itu harus kita lakukan agar kita bisa konsentrasi penuh menuju cita2 yg kita inginkan

Apakah Batu Besar Dalam Hidup Kita?

 Cerita Inspiratif

Apakah Batu Besar Dalam Hidup Kita?

Apakah Batu Besar Dalam Hidup Kita? 

Suatu hari seorang dosen sedang memberi kuliah tentang manajemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh semangat ia berdiri depan kelas dan berkata, “Okay, sekarang waktunya untuk quiz.” Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Kemudian ia mengisi ember tersebut dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas, “Menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”

Semua mahasiswa serentak berkata, “Ya!”


Dosen bertanya kembali, “Sungguhkah demikian?” Kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil-kerikil itu turun ke bawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, “Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab,”Mungkin tidak.”

“Bagus sekali,” sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya ke dalam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “Baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”

“Belum!” sahut seluruh kelas
Sekali lagi ia berkata, “Bagus. Bagus sekali.” Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya, “Tahukah kalian apa maksud illustrasi ini?”

Seorang mahasiswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata, “Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.
“Oh, bukan,” sahut dosen, “Bukan itu maksudnya. Kenyataan dari illustrasi mengajarkan pada kita bahwa: bila anda tidak memasukkan “batu besar” terlebih dahulu, maka anda tidak akan bisa memasukkan semuanya.”

Apa yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda? Anak-anak anda; Pasangan anda; Pendidikan anda; Hal-hal yang penting dalam hidup anda; Mengajarkan sesuatu pada orang lain; Melakukan pekerjaan yang kau cintai; Waktu untuk diri sendiri; Kesehatan anda; Teman anda; atau semua yang berharga.

Ingatlah untuk selalu memasukkan “Batu Besar” pertama kali atau anda akan kehilangan semuanya. Bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil [semacam kerikil dan pasir] maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan ini semestinya tidak perlu.
Karena dengan demikian anda tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting. Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyalah pada diri anda sendiri: “Apakah “Batu Besar” dalam hidup saya?” Lalu kerjakan itu pertama kali.”

Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua)

 Cerita Inspiratif

Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua)

Renungan Untuk Kita (Tentang Orang Tua) 

Beberapa hari yang lalu saya makan di suatu warung mie, sambil menunggu pesanan saya datang mata saya terpaku pada satu poster yang ditempel di dinding warung tersebut yang bisa secara otomatis membuat saya teringat kepada ibu saya yang tercinta. Melalui blog ini saya coba tampilkan apa yang saya baca tersebut mungkin bisa juga mengingatkan Anda kepada orang-orang yang membesarkan Anda, paling tidak Anda mendoakannya saat Anda membaca ini.

Di saat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu...
Maklumilah diriku,besabarlah dalam menghadapiku...

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingat saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukanya.

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,...
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang saya telah ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat saya membutuhkanmu untuk memandikanku, Janganlah menyalahkanku.
Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah menertawaiku, Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang kau ajukan saat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku, bagaikan dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya, Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku. Berilah daku kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur. Didalam senyumku ini, tertanam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu

Pesan Untuk Para Guru Yang Harus Diketahui, Biar Kerja Lebih Semangat

 Cerita Inspiratif

Pesan Untuk Para Guru Yang Harus Diketahui, Biar Kerja Lebih Semangat

Pesan Untuk Para Guru Yang Harus Diketahui, Biar Kerja Lebih Semangat 

Mempunyai pesan-pesan bijak sebagai seorang guru sangat diperlukan, terlebih jika kita bertindak sebagai pembina upacara atau menjadi pembicara di depan anak didik atau di depan rekan-rekan sesama guru. Beberapa pesan bijak berikut ini mungkin beberapa diantaranya dapat kita terapkan. Kalau tidak bisa semua beberapa juga sudah baik tetapi jika bisa semua juga akan lebih baik.

Pesan-pesan atau quote tentang pendidikan berikut ini diambil dari berbagai sumber:


~ Her Majesty Queen Rania Al Abdullah of Jordan ~
If kids come to us from strong, healthy functioning families, it makes our job easier.
If they do not come to us from strong, healthy, functioning families, it makes our job more important.
Sebagai seorang guru [pendidik], bila murid-murid kita berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka tugas kita akan semakin mudah.

Tetapi bila murid kita TIDAK berasal dari keluarga yang harmonis dan bahagia, maka tugas kita menjadi semakin PENTING.

Walau lebih mudah mendidik anak-anak yang "sudah baik", tetapi tugas pendidik yang sejati adalah mendidik mereka yang masih "mencari jalannya" ini.

~ Ignacio 'Nacho' Estrada ~
If a child can't learn the way we teach, maybe we should teach the way they learn.

Bila seorang anak tidak bisa belajar dari cara kita mengajarkan sesuatu kepadanya, mungkin kitalah yang harus mengubah cara mengajar kita agar sesuai dengan cara belajar mereka.

~ Henry Brooks Adams ~
Teachers affect eternity; no one can tell where their influence stops.

Guru atau pendidik memiliki pengaruh yang luar biasa, tidak ada batasnya. Tidak ada yang bisa mengatakan di mana pengaruh seorang yang mendidik dengan baik [atau tidak baik] ini berhenti.

[Semua yang dilakukan manusia bisa jadi merupakan hasil dari pengaruh atau didikan orang yang mendidiknya dulu, sedikit atau banyak.]

~ Jacques Barzun ~
Teaching is not a lost art, but the regard for it is a lost tradition.

Mendidik bukanlah sebuah seni atau keterampilan yang semakin menghilang, masih banyak orang yang mampu melakukannya sampai sekarang.
Cuma masalahnya, semakin banyak orang yang kehilangan penghargaan akan peran sangat penting yang satu ini.

~ Ralph Waldo Emerson ~
The man [or woman] who can make hard things easy is the educator.

Orang yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati.

~ Anonymous ~
Students don't care how much you know until they know how much you care.

Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.

~ William Butler Yeats ~
Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire.

Pendidikan bukanlah seperti mengisi ember yang kosong. Kepala murid-murid kita bukanlah seperti ember kosong yang boleh seenaknya kita isi apa saja.

Pendidikan adalah seperti menyalakan api yang telah atau hampir padam.

[Dengan kata lain, ketika kita mendidik seorang anak, kita harus menyadari bahwa si anak sudah membawa "bekal" mereka masing-masing di dalam pikiran mereka. Mereka sudah memiliki pandangan dan latar belakang pengetahuan dari pengalaman hidup mereka sebelumnya, dan ini harus dihargai guru. Tidak boleh sembarangan mengisi kepala si anak.

Pendidikan yang benar adalah yang bisa memanfaatkan "bekal" si anak ini dengan baik sehingga semakin berkembang maksimal, seperti api yang dinyalakan kembali.]

~ Haim Ginott ~
Children are like wet cement, whatever falls on them makes an impression.

Anak-anak itu mirip adonan semen basah. Apapun yang jatuh ke atasnya, meninggalkan bekas, yang kalau tidak segera dihaluskan kembali, bekas tersebut akan mengeras selamanya.

~ Alice Wellington Rollins [1910-1997] ~
The test of a good teacher is not how many questions he can ask his pupils that they will answer readily, but how many questions he inspires them to ask him which he finds it hard to answer.

Indikasi bahwa seseorang bisa disebut guru [pendidik] yang hebat bukanlah pada kemampuannya mengajarkan murid untuk pintar menjawab semua jenis pertanyaan, tetapi pada kemampuannya menginspirasi murid agar mengajukan pertanyaan yang dia sendirinya kesulitan untuk menjawabnya.

[Dengan kata lain, bila guru mengajar agar murid bisa sama pintarnya dengan dia, itu biasa saja. Guru yang bagus adalah yang bisa mendidik muridnya agar jauh lebih pintar dan lebih kritis daripada dirinya sendiri.]

~ Albert Einstein ~
It is the supreme art of the teacher to awaken joy in creative expression and knowledge.

Adalah suatu kemampuan luar biasa dalam diri guru bila ia mampu menggugah rasa cinta anak didiknya akan daya cipta kreatif dan ilmu pengetahuan.

~ Bob Talbert ~
Teaching kids to count is fine, but teaching them what counts is best.

Mengajarkan murid agar bisa berhitung itu bagus, tetapi yang terbaik dan paling penting adalah mengajarkan mereka tentang hal-hal yang tidak bisa dihitung nilainya

[sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ini, seperti prinsip dan kode etik hidup, kebaikan, nilai moral, pengabdian, dsb.]

~ John Dewey ~
If we teach today's students as we taught yesterday's, we rob them of tomorrow

Jika cara mengajar dan apa yang kita ajarkan kepada murid-murid kita hari ini sama saja dengan yang kemarin, maka kita merampas masa depan anak didik kita tersebut.

Artinya, ilmu pengetahuan dan kemampuan hidup berkembang terus. Jika fakta ini tidak kita pahami dan lalu ajarkan pada murid kita, maka kita tidak mempersiapkan mereka dengan baik untuk menghadapi tantangan masa depan yang jelas berbeda dari masa sekarang.

~ William A. Ward ~
The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.

Guru yang biasa-biasa saja memberi tahu. Guru yang baik menjelaskan. Guru yang bagus menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa menginspirasi murid-muridnya.

~ Howard Hendricks ~
Never do anything for a student that he is capable of doing for himself. If you do, you'll make him an educational cripple ... a pedagogical paraplegic.

Jangan pernah lakukan untuk siswa/anak didik Anda apapun yang mereka mampu melakukannya sendiri. Karena kalau ini Anda lakukan, Anda akan menjadikan mereka orang-orang yang "lumpuh" dalam pendidikan.

~ Unknown ~
Teaching is the one profession that creates all other professions.

Menjadi pendidik, [atau guru, baik formal atau non-formal] adalah satu-satunya profesi yang menciptakan segala macam jenis profesi lainnya.

~ James Baldwin ~
A child cannot be taught by anyone who despises him, and a child cannot afford to be fooled.

Seorang anak tidak bisa dididik oleh orang yang membencinya dan dia juga tidak bisa dibohongi.

Dengan kata lain, seseorang yang tidak dengan tulus peduli pada si anak tidak akan mungkin bisa mendidiknya meskipun di luarnya dia pura-pura peduli. Ketulusan mendidik dengan baik datang dari hati.

~ Unknown ~
As a general rule, teachers teach more by what they are than by what they say.

Biasanya, guru/para pendidik lainnya, mendidik lebih banyak dengan contoh nyata yang mereka lakukan sendiri dari pada apa yang cuma mereka ceramahkan.

Ini adalah fakta bahwa murid meneladani tindakan nyata bukan kata-kata.

~ Aristotle ~
We are what we repeatedly do. Excellence then, is not an act, but a habit.

Yang membentuk kepribadian kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali. Karena itu, kesempurnaan tidaklah dicapai dengan sebuah tindakan sekali saja, tetapi oleh serangkaian kebiasaan baik yang kita lakukan berulang kali.

~ Robert M. Hutchins ~
Education is not to reform students or amuse them or to make them expert technicians. It is to unsettle their minds, widen their horizons, inflame their intellects, teach them to think straight, if possible.

Pendidikan bukanlah untuk mengubah siswa, atau menghibur mereka dengan pelajaran yang menyenangkan. Juga bukan untuk menciptakan teknisi-teknisi yang ahli di bidangnya.

Pendidikan adalah untuk menantang siswa agar selalu berpikir kritis dan ingin tahu. Pendidikan adalah juga untuk membuka wawasan, menumbuhkan rasa cinta belajar, serta mengajar anak didik untuk berpikir dengan benar, sebisa mungkin.
[http://teaching.monster.com/benefits/articles/8742-powerful-quotes-for-teachers-printer-friendly-version]

30 Kunci Untuk Membuat Hidup Lebih Baik

 Cerita Inspiratif

30 Kunci Untuk Membuat Hidup Lebih Baik

 

Calon Guru berbagi tip Untuk Membuat Hidup Kita Lebih Baik. Dikutip dari Buku Karya Ausberg yang berjudul "THE LAST LECTURE" atau bis akita sebut "Kuliah Terakhir" yang menjadi salah satu buku best-seller pada tahun 2007.

Kunci untuk membuat hidup kita lebih baik terdiri atas: Personality, Community, and Life.



    PERSONALITY


  1. Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain, karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui dan rasakan.
  2. Jangan berpikir negatif akan hal-hal yang berada di luar kendali Anda, melainkan salurkan energi Anda menuju kehidupan yang Anda jalani saat ini, secara positif
  3. Jangan bekerja terlalu keras, jangan lewati batasan Anda.
  4. Jangan paksa diri Anda untuk selalu perfect, tidak ada satu orang pun yang sempurna.
  5. Jangan membuang waktu Anda yang berharga untuk gosip.
  6. Bermimpilah saat anda bangun (bukan saat tertidur).
  7. Iri hati membuang-buang waktu, Anda sudah memiliki semua kebutuhan Anda.
  8. Lupakan masa lalu. Jangan mengungkit kesalahan saudara , pasangan dan teman Anda pada masa lalu. Hal itu akan merusak kebahagiaan Anda saat ini.
  9. Hidup terlalu singkat untuk membenci siapa pun itu. Jangan pernah membenci.
  10. Berdamailah dengan masa lalu Anda agar hal tersebut tidak mengganggu masa kini Anda.
  11. Tidak ada seorang pun yang bertanggung jawab atas kebahagiaan Anda kecuali Anda.
  12. Sadari bahwa hidup adalah sekolah, dan Anda berada di sini sebagai pelajar.
    Masalah adalah bagian daripada kurikulum yang datang dan pergi seperti kelas aljabar (matematika) tetapi, pelajaran yang Anda dapat berlangsung seumur hidup.
  13. Senyumlah dan tertawalah sesering mungkin agar Anda lebih dapat menikmati hidup ini.
  14. Anda tidak dapat selalu unggul dalam perbedaan pendapat. Belajarlah menerima kekalahan dan bertoleransilah

  15. COMMUNITY


  16. Hubungi keluarga Anda sesering mungkin
  17. Setiap hari berikan sesuatu yang baik kepada orang lain.
  18. Ampuni setiap orang untuk segala hal
  19. Habiskan waktu dengan orang-orang di atas umur 70 dan di bawah 6 tahun.
  20. Coba untuk membuat paling sedikit 3 orang tersenyum setiap hari.
  21. Apa yang orang lain pikirkan tentang Anda bukanlah urusan Anda.
    Itu urusan mereka.
    Jangan pikirkan hal tersebut
  22. Pekerjaan Anda tidak akan menjaga Anda pada saat Anda sakit, tetapi keluarga dan teman Anda.
    Tetaplah berhubungan baik dgn mereka dan lingkungan Anda.

  23. LIFE


  24. Jadikan Allah sebagai yang pertama dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatan Anda.
  25. Allah menyembuhkan segala sesuatu.
  26. Lakukan hal yang benar.
  27. Sebaik/ seburuk apapun sebuah situasi, hal tersebut akan berubah.
  28. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda, bangun, berpakaian, dan beraktivitaslah!.
  29. Yang terbaik belumlah tiba, tapi nikmati saja yang ada.
  30. Buang segala sesuatu yang tidak berguna, tidak indah, atau mendukakan.
  31. Ketika Anda bangun di pagi hari, berterima kasihlah pada Allah untuk itu.
  32. Jika Anda mengenal Allah, Anda akan selalu bersukacita. So, be happy.
    Mati tidak menunggu Tua.
    Mati tidak menunggu sakit.
    Nikmati hidup....bersama Allah.

Siapakah Guru Terbesar dalam Hidup Anda

 Cerita inspiratif

Siapakah Guru Terbesar dalam Hidup Anda

Siapakah Guru Terbesar dalam Hidup Anda


Aku telah menjadi guru selama 15 tahun ketika aku bertemu guruku yang terbaik. Pertemuan itu tidak terjadi di ruang kelas melainkan di rumah sakit. Dia adalah putriku Kelsey.

Kelsey lumpuh sejak lahir karena otak yang luka [cerebral palsy], dan pada umur lima tahun dia harus berjuang melawan penyakit kanker sampai akhirnya dia berhasil sembuh. Dia telah mengajarkan banyak pelajaran yang jelas mengenai semangat dan ketabahan, dan aku berhasil menjadi orang yang lebih baik karena kesabarannya dalam menghadapiku.

Ketika dia berumur empat tahun, dia ingin belajar mengikatkan tali sepatu seperti yang dilakukan oleh sahabat terbaiknya. Aku menjadi bingung. Akibat cerebral palsy-nya, jari-jari tangan kirinya hampir tidak bisa berfungsi. Kalau aku tidak bisa mengikatkan tali sepatu dengan satu tangan, bagaimana aku akan mengajarnya?

Setelah tiga setengah tahun berlatih dengan gigih, akhirnya Kelsey berhasil melakukannya. Aku ingat hari pertama liburan musim panas itu, ketika dia berumur tujuh setengah tahun, saat aku melihat dan memberinya semangat. Ketika dia menyembunyikan sepatunya lalu dia memperlihatkan dua simpul tali sepatu yang rapi, dia tersenyum lebar dan aku menangis karena gembira. Dan kenyataanya adalah, tak seorang pun pernah bertanya kepada Kelsey berapa umurnya ketika dia belajar mengikatkan tali sepatunya. Aku belajar tentang kegigihan dari apa yang dia capai - dan lebih banyak lagi. Tingkat kemajuan tidak akan menjadi sesuatu yang penting di dalam hidup Kelsey - mencapai apa yang menjadi tujuannya dengan waktunya sendiri adalah hal yang paling penting baginya.

Selama menjalani pengobatan penyakit kankernya, Kelsey mengendalikan dirinya dengan permainan yang kreatif. Di rumah sakit, permainan yang selalu dimainkannya adalah "restoran", dengan Kelsey berperan sebagai pelayan dan kami semua sebagai konsumen. Selama empat jam, dirinya lebur dalam drama itu, seolah-olah kami tidak berada di rumah sakit, tetapi di luar di dunia yang jauh dari dokter dan pemeriksaan - sebuah dunia yang diyakini Kelsey bahwa satu saat nanti dia akan menjadi bagian dari dunia itu.

Di rumah, di mana kami merasa lebih aman dalam mengeksplorasi perasaan-perasaan yang lebih dalam, permainan itu berubah menjadi "rumah sakit". Dalam permainan ini Kelsey berperan sebagai dokter. Permainannya meliputi istilah-istilah medis yang bahkan kami orang-orang dewasa pun tidak memahaminya. Kami hanya ikut bermain begitu saja, karena tahu bahwa Kelsey telah menemukan cara untuk menyesuaikan diri.

Ketika dia berumur enam tahun, dia ingin mengambil kursus balet. Aku malu untuk mengakui betapa keinginannya itu membuatku takut. Otot-ototnya lemah akibat kemoterapi, dia memiliki keseimbangan diri yang lemah, dan berat badannya telah turun hingga menjadi hanya 34 pon. Aku tidak hanya khawatir akan tubuhnya, melainkan juga akan perasaannya. Saat itu dia tidak merasa takut dan satu matanya ditutup, jadi aku khawatir mengenai ejekan yang mungkin akan dia terima dari teman-temannya dalam kelas tari tersebut. Tetapi aku tidak tahu bagaimana mengatakan ini semua kepada Kelsey, dan dia tidak akan berhenti, jadi aku memasukkannya ke sekolah balet.

Kelsey menari dengan penuh semangat! Jatuhkah dia? Pasti. Apakah dia takut? Sangat. Tetapi dia tidak pernah merasa malu, berusaha keras selama proses itu, sama sekali tidak terpengaruh oleh apa yang tidak bisa dia lakukan. Kegembiraan menari yang begitu besar sudah cukup. Setiap orang yang melihat Kelsey menari pulang dengan sesuatu yang istimewa. Dia menari selama empat tahun. Ketika dia berhenti, itu hanya karena dia ingin mengambil kursus naik kuda. Kali ini aku memasukkannya ke sekolah naik kuda tanpa ragu-ragu.

Ketika dia duduk di kelas lima, dengan bersemangat Kelsey membawa pulang formulir pendaftaran untuk bola basket di sekolah. Kali ini akan menjadi tantangan besar baginya. Dia hanya bisa berlari pelan- pelan, dia pendek, dan tangannya yang berfungsi masih tetap satu. Lonceng peringatan berdentang lagi di dalam kepalaku, tetapi aku sudah belajar untuk mengabaikannya. Kegembiraan yang terpancar di matanya secara empatik mengalahkan semua hambatan yang ada, dan kami mendaftarkannya.

Usai latihan pertama pelatihnya berkata bahwa dia merasa khawatir untuk mengizinkannya bermain dalam sebuah pertandingan. Ketika dia menjelaskan mungkin dia bisa terluka, aku bisa melihat kekhawatirannya kalau terjadi sesuatu dia bisa dituntut. Tetapi setiap anak yang berolahraga memang menghadapi resiko, aku berkata kepadanya, dan kalau saja resiko yang dia hadapi lebih besar, kebutuhannya untuk menjadi bagian dari kelompoknya lebih penting. Setelah beberapa kali pembicaraan dan semakin banyak dorongan, pelatih itu memutuskan untuk mengizinkan Kelsey bermain. Selama dua tahun, Kelsey bermain lebih keras dibanding semua teman wanitanya di liga. Dan meskipun dia tidak pernah berhasil membuat angka selama bermain, dia membawa hadiah lain yang lebih berharga bagi teman-teman satu timnya. Selama dua tahun, aku tidak pernah melihat seorang pemain memperlakukannya sebagai apa pun kecuali dia berguna bagi timnya. Dan setelah berminggu-minggu mencoba, ketika Kelsey berhasil memasukkan bola untuk pertama kalinya di dalam satu latihan, setiap gadis di dalam stadion - dari kedua tim - berhenti dan memberikan tepukan meriah kepadanya.

Selama hari-hari pertandingan, ketika kami mampir di toko bahan makan, dengan cepat Kelsey membuka jaket musim dinginnya dan melemparkannya ke dalam kereta belanja. Aku memerlukan beberapa waktu untuk menyadari kenapa hal itu dilakukannya. Dia begitu bangga akan seragam timnya, dia tidak ingin seragamnya itu tidak menjadi perhatian orang lain. Kini Kelsey tidak hanya memperoleh kemenangan pribadinya, dia juga menjadi bagian dari timnya.

Sekarang, Kelsey adalah seorang gadis bahagia, sehat, yang duduk di kelas tujuh, masih memiliki semangat hidup yang tinggi, mencoba tantangan-tantangan baru, dan masih mengajarkan kesabaran, kekuatan iman, dan kasih kepada teman-teman dan kedua orangtuanya.
Kelsey, aku tidak akan pernah memiliki guru yang lebih hebat dari kamu! (Dauna Easley)

"Orantua banyak belajar dari anak-anak mereka tentang bagaimana mengatasi kehidupan."_____Muriel Spark

Surat Pengusaha Kepada Puteranya Tentang Pendidikan dan Sekolah

 Cerita Inspiratif

Surat Pengusaha Kepada Puteranya Tentang Pendidikan dan Sekolah

Surat Pengusaha Kepada Puteranya Tentang Pendidikan
Anakku,
Sebagian besar orang menganggap bahwa pendidikan hanyalah sesuatu yang ada hubungannya dengan sekolah. Sekolah memang adalah salah satu tempat yang baik untuk memulai pendidikan. Banyak sekolah terkenal sebagai sekolah yang menghasilkan pelajar-pelajar baik. Dan saya rasa salah satu penyebab keberhasilan itu adalah karena ada penekanannya terhadap disiplin.

Tentu saja banyak orang yang berhasil tanpa lebih dahulu melalui jenis sekolah yang terkenal-tapi alasan keberhasilan mereka juga sama yaitu disiplin. Dalam hal ini disiplin diri. Inilah kunci utama yang membedakan orang berhasil dan tidak berhasil. Tapi suatu sekolah yang baik yang kita nikmati bersama paduan orang-orang yang baik tentu saja merupakan awal yang menguntungkan. Bila daya eksternal (yang bagaimanapun sebenarnya diluar kekuasaan kita untuk mengaturnya), dikombinasikan dengan karakteristik internal yang baik, maka bagi seseorang yang mempunyai tekad untuk maju tidak lagi mempunyai alasan untuk gagal.

Dalam semangat yang dimiliki oleh sekolah, maka yang perlu kita bawa ke dalam kelas adalah elemen keingintahuan. Hasrat untuk tahu akan membuat belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan. Banyak dari teman-teman kita pelajar yang begitu sibuk mengeluhkan guru dan sistem ketimbang memperhatikan pelajarannya. Padahal ini adalah alasan utama mengapa kita berada di sekolah. Ketika masih di perguruan tinggi, sistem belum berubah dan mungkin tidak akan berubah banyak juga hingga tiga puluh tahun lagi.

Banyak dari kita yang akan memilih untuk terjun ke dunia kerja, Bagi orang-orang muda dunia tersebut kelihatan menggiurakn: mobil bagus, perjalanan ke mana-mana dan makan di restoran yang terbaik. Memang, terjun di dunia kerja adalah sesuatu yang baik jika kita bisa menemukan bidang dan peluang yang tertentu disana, sebab dunia kerja sangat besar dan kompleks. Dunia kerja adalah juga dunia yang penuh kebangkrutan dan dunia dimana orang mati muda karena tekanan jiwa. Untuk mempersiapkan diri selengkap mungkin agar terhindar dari semua jebakan-jebakan yang diperhadapkan oleh dunia kerja setiap hari, maka mulai sekarang kita perlu merancang pendidikan.

Berbicara mengenai pilihan mata pelajaran, maka janganlah terpukau hanya kepada mata pelajaran yang ada kaitannya dengan dunia kerja kita nantinya. Ada banyak mata pelajaran yang bisa kita pilih untuk memberikan pada kita perspekyif yang lebih luas mengenai dunia ini dan membantumu menjadi seorang usahawan yang lebih baik kelak. Beberapa contoh antara lain, Ilmu politik, Sejarah, Ilmu Bumi dan Astronomi.

Menurut penulis inggris John Dryden di dunia ini semua hal pasti berguna bagi lainnya. Dan saya percaya dengan sepenuh hati akan ucapannya ini. Kalau boleh saya memberi saran, ambillah yang bisa memberikan perspektif yang lebih luas atau suatu pandangan yang baru mengenai kehidupan ini. Kita belum tahu jenis Industri apa yang akan kita masuki atau bagaimana berharganya pengetahuan itu nanti (walaupun itu kecil), begitu kita berjalan di dunia kerja yang penuh ranjau ini.

Pendidikan di universitas dirancang untuk mengembangkan otak kita, untuk melatih kita bekerja keras, dan untuk mengajar kita bagaimana mengatur hari dan jam ketika bertemu berbagai macam orang, berolahraga, berkencan dengan gadis-gadis, minum bir dan menikmati kehidupan ini. (Hanya jangan terlalu banyak memberi tekanan terhadap tiga "subjek" yang terakhir itu, sebab walaupun kerja kerasnya masih sedikit, seseorang itu cenderung lebih banyak menghabiskan hari-harinya untuk ketiga hal tersebut).

Juga di Universitas kita bisa memperoleh rumusan sukses seperti yang dikatakan oleh Francis Bacon. Francis Bacon mengatakan, "membaca membuat seorang manusia menjadi berisi; diskusi membuatnya menjadi siap; dan menulis membuatnya menjadi jelas dan pasti." Nah kini ada suatu kombinasi unsur; suatu trio yang tak pelak lagi bisa membawa siapa saja yang ingin naik. Bila nanti, ketika meninggalkan universitas, kita telah merasa cukup banyak membaca, kita telah tahu bagaimana menulis, dan kau telah mengenal manusia, maka berarti kita telah siap untuk terjun ke dunia kerja. Dan kalau boleh saya katakan, kita sendiri tidak pernah merasa sudah berada dalam tahap dimana sudah tidak ada lagi yang perlu dipelajari. Walaupun kita tua tetapi selalu banyak yang bisa kita pelajari.

Dalam usia yang delapan belas tahun maka penting untuk mempunyai gambaran akan jadi apa kau sepuluh tahun dari sekarang. periode usia antara dua puluh sampai tiga puluh adalah periode yang paling menentukan dalam belajar. Bila dalam periode ini kita tidak bisa mendapatkan pengetahuan yang kita perlukan bagi karya di masa mendatang, maka besar kemungkinan pengetahuan itu tak akan pernah lagi kita dapatkan. Pada usia tiga puluh, hidup kita akan menjadi hidup yang sudah diisi oleh seorang istri, beberapa anak, kegiatan mencicil hutang dan bekerja. Waktu untuk belajar dan menyiapkan karir sudah tinggal sedikit. bahkan ada yang mengatakan bahwa pada usia yang seperti ini, dalam menyerap informasi, otak kita sudah tidak seefisien dulu.

Tujuan atau sasaran hidup kita pada usia tiga puluhan mungkin sekarang masih dianggap mimpi atau khayalan. Walaupun begitu kita perlu senantiasa meletakkannya didepan pikiran, menjadi peransang atau motivasi. Tanpa suatu tujuan atau sasaran untuk dikejar, maka rasanya tak mungkin kita bisa tahan belajar lama. Setiap kali turun dari rangjang di pagi hari, maka sasaran hendaklah kita letakkan didepan kita. Hanya dengan beginilah maka kita bisa bertahan melalui berbagai kesuliatan; pekerjaan yang tidak habis-habisnya, gagal dalam ujian, nilai rendah dalam pelajaran mengarang essai, dosen yang membosankan, atau mata pelajaran yang sulit tapi harus diambil.

Begitu kita menetapkan sasaran, maka kita perlu mencari tahu sebanyak mungkin keterangan memgenai sasaran tersebut. Banyak orang berkata,"Rasanya saya akan menjadi seorang ahli hukum", tanpa sedikit pun mengetahui gambaran apa yang dilakukan oleh ahli hukum sepanjang hari, atau tanpa sedikitpun pengetahuan mengenai bidang hukum mana yang akan diambilnya. Alangkah baiknya kalau berbicara dengan orang yang mempunyai profesi seperti apa yang kits cita-citakan. Tapi orang itu hendaklah seseorang yang mempunyai pandangan yang berimbang mengenai kehidupan ini. Tak ada gunanya kita berbicara dengan seseorang yang begitu kerasukan akan profesi yang dipilihnya sehingga berpendapat bahwa hukumlah satu-satunya topik yang ada di dunia ini. Tapi pada fihak lain, tak ada juga gunanya berbicara dengan seseorang yang benci terhadap profesinya. "konselor" yang baik akan merekomendasikan mata pelajaran yang harus kita ambil. Tapi yang lebih penting lagi, begitu kita selesai dan siap untuk membuka praktek sendiri, ia akan memberitahukan kenyataan yang bakal dihadapi.

Bila hal-hal pendahuluan seperti diatas kita lakukan, maka kita tidak hanya terhindar dari pemborosan waktu, tapi kita juga akan terhindar dari perasaan menyesal seumur hidup karena merasa terjebak dalam suatu profesi yang rupanya tidak begitu mengasyikkan.

Lihatlah sebelum melompat
Sebab apa yang kau tabur, Itulah yang akan kau tuai.

Hanya Maaf, Tolong dan Terima Kasih



 Cerita Inspiratif

Hanya Maaf, Tolong dan Terima Kasih

Hanya Maaf, Tolong dan Terima Kasih


Dikisahkan, di sebuah pesta perpisahan sederhana karena kepala sekolah sudah waktunya untuk pensiun meskipun dari kondisi fisik dan kemampuan masih memungkinkan untuk menjabat sebagai kepala sekolah. Diadakan sebuah sesi acara penyampaian pesan, kesan, dan kritikan dari anak buah kepada mantan kepala sekolahnya yang segera memasuki masa pensiun dari jabatan tersebut.

Karena waktu yang terbatas, kesempatan tersebut dipersilahkan dinyatakan dalam bentuk tulisan. Diantara pujian dan kesan yang diberikan, dipilih dan dibingkai untuk diabadikan kemudian dibacakan di acara tersebut, yakni sebuah catatan dengan gaya tulisan coretan dari seorang penjaga sekolah yang merangkap sebagai petugas kebersihan dan tukang kebun sekolah yang telah bekerja cukup lama di sekolah itu.

Dia menulis semuanya dengan huruf kapital sebagai berikut, "Yang terhormat Pak Kepala sekolah. Terima kasih karena Bapak telah mengucapkan kata "TOLONG", setiap kali Bapak memberi tugas yang sebenarnya adalah tanggung jawab saya. Terima kasih Pak Kepala sekolah karena Bapak telah mengucapkan "MAAF", saat Bapak menegur, mengingatkan dan berusaha memberitahu setiap kesalahan yang telah diperbuat karena Bapak ingin saya merubahnya menjadi kebaikan.

Terima kasih Pak Kepala sekolah karena Bapak selalu mengucapkan "TERIMAKASIH" kepada saya atas hal-hal kecil yang telah saya kerjakan untuk Bapak. Terimakasih Pak Kepala sekolah atas semua penghargaan kepada orang kecil seperti saya sehingga saya bisa tetap bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan kepala tegak, tanpa merasa direndahkan dan dikecilkan. Dan sampai kapan pun bapak adalah Pak Kepala sekolah buat saya. Terima kasih sekali lagi. Semoga Tuhan meridhoi jalan dimanapun Pak Kepala sekolah berada. Amin."

Setelah sejenak keheningan menyelimuti ruangan itu, serentak tepuk tangan menggema memenuhi ruangan. Diam-diam Pak Kepala sekolah mengusap genangan airmata di sudut mata tuanya, terharu mendengar ungkapan hati seorang penjaga sekolah yang selama ini dengan setia melayani kebutuhan sekolah.

Pak Kepala sekolah tidak pernah menyangka sama sekali bahwa sikap dan ucapan yang selama ini dilakukan, yang menurutnya begitu sederhana dan biasa-biasa saja, ternyata mampu memberi arti bagi orang kecil seperti si penjaga sekolah tersebut. Terpilihnya tulisan itu untuk diabadikan, karena seluruh isi kantor itu setuju dan sepakat bahwa keteladanan dan kepemimpinan Pak Kepala sekolah akan mereka teruskan sebagai budaya di sekolah itu.

Pembaca Yang Budiman,
Tiga kata "MAAF, TOLONG, TERIMAKASIH" adalah kalimat pendek yang sangat sederhana tetapi mempunyai dampak yang positif. Namun mengapa kata-kata itu kadang sangat sulit kita ucapkan? Sebenarnya secara tidak langsung telah menunjukkan keberadaban dan kebesaran jiwa sosok manusia yang mengucapkannya. Apalagi diucapkan oleh seorang pemimpin kepada bawahannya.

Pemimpin bukan sekedar memerintah dan mengawasi, tetapi lebih pada sikap keteladanan lewat cara berpikir, ucapan, dan tindakan yang mampu membimbing, membina, dan mengembangkan yang dipimpinnya sehingga tercipta sinergi dalam mencapai tujuan bersama.

Tentu bagi siapapun kita perlu membiasakan mengucapkan kata-kata pendek seperti MAAF, TOLONG, dan TERIMAKASIH dimana pun, kapan pun, dan dengan siapa pun kita berhubungan. Dengan mampu menghargai orang lain minimal kita telah menghargai diri kita sendiri.

Miskin Bukan Penghalang Untuk Berkuliah dan Berprestasi

 Cerita Inspiratif

Miskin Bukan Penghalang Untuk Berkuliah dan Berprestasi

Miskin Bukan Penghalang Untuk Berkuliah dan Berprestasi
 

Calon Guru berbagi cerita inspiratif, Miskin Bukan Penghalang Untuk Berkuliah dan Berprestasi. Tidak Ada Halangan Bagi Anak Dari Keluarga Kurang Mampu Untuk Bisa Berkuliah dan Berprestasi. Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96 adalah judul yang memecah suasana berita di halaman depan media sosial yang sedang ramai dengan berita pemilihan presiden.

Di lingkungan Auditorium UNNES perhatian para keluarga wisudawan dan puluhan wartawan langsung tersita pada Raeni, Selasa (10/6). Pasalnya, wisudawan dari Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) UNNES ini berangkat ke lokasi wisuda dengan kendaraan yang tidak biasa. Penerima beasiswa Bidikmisi ini diantar oleh ayahnya, Mugiyono, menggunakan becak.

Mengapa becak? Ayahanda Raeni memang bekerja sebagai tukang becak yang saban hari mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Pekerjaan itu dilakoni Mugiyono setelah ia berhenti sebagai karyawan di pabrik kayu lapis. Sebagai tukang becak, diakuinya, penghasilannya tak menentu. Sekira Rp10.000 – Rp 50.000. Karena itu, ia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp450 ribu per bulan.

Meski dari keluarga kurang mampu, Raeni berkali-kali membuktikan keunggulan dan prestasinya. Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Sempurna. Prestasi itu dipertahankan hingga ia lulus sehingga ia ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,96. Dia juga menunjukkan tekad baja agar bisa menikmati masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.

“Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi,” kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.

Tentu saja cita-cita itu didukung ayahandanya. Ia mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru sesuai dengan cita-citanya.

"Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu.

Rektor Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum mengatakan,apa yang dilakukan Raeni membuktikan tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.

Begitulah berita yang dikutip dari website https://unnes.ac.id/berita/putri-tukang-becak-itu-jadi-wisudawan-terbaik-dengan-ipk-396.html, berita sebagus ini tidak baik jika tidak kita sampaikan kepada pelajar, mahasiswa, orang tua dan rekan-rekan guru. Karena sebagai seorang guru mendapat keluhan dari orang tua atau peserta didik dari keluarga yang kurang mampu mungkin sudah sering. Keluhan yang mereka berikan secara umum sama yaitu 'ya sudahlah pak, tamat SMA saja karena orang tua kami tidak sanggup'. Artikel ini mungkin menjadi salah satu cara memotivasi siswa atau orangtua yang penghasilan setiap bulannya seperti Ayahanda Raeni.

Sebagai Seorang Guru (Orang Tua) Ternyata "Perlu" 3x7=37

 Cerita Inspiratif

Sebagai Seorang Guru (Orang Tua) Ternyata "Perlu" 3x7=37

Sebagai Seorang Guru (Orang Tua) Ternyata Perlu 3x7=37 

Membaca memberikan kita sesuatu pengalaman yang tidak harus kita alami, tetapi bisa kita jadikan sebagai kutipan di hari esok dalam mengambil keputusan.

Pengalaman GURU di Tiongkok berikut ini bisa menjadi pencerahan hari ini dalam menghadapi anak-anak setiap harinya.

Diceritakan di Tiongkok pernah ada seorang GURU yang sangat dihormati karena tegas dan jujur, dimana pada suatu hari dia menghadapi perdebatan antara murid yang pandai dan murid yang bodoh. Kedua murid itu bertengkar hebat dan hampir beradu fisik.

Agar adu fisik tidak terjadi, sehingga mereka memberanikan diri menghadap GURU yang sangat dihormati itu, mereka datang menghadap GURU. Mereka menceritakan perdebatan mereka tentang 3x7, ya perdebatan mereka tentang hasil 3x7.

Murid pandai mengatakan 21,

Murid bodoh bersikukuh mengatakan 37.

Murid bodoh menantang murid pandai untuk meminta GURU sebagai Jurinya untuk mengetahui siapa yang benar diantara mereka , sambil si bodoh mengatakan : "Jika saya yang benar 3 x 7 = 37 maka engkau harus mau di cambuk 10 kali oleh GURU, tapi jika kamu yang benar (3x7=21) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri ha ha ha ....." demikian si bodoh menantang dengan sangat yakin dengan pendapatnya

"Katakan GURU, mana yang benar?" tanya murid bodoh

Ternyata GURU memvonis cambuk 10x bagi murid yang pandai (orang yang menjawab 21).

Si murid pandai protes keras!!

GURU menajawab:
"Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu,tapi untuk KETIDAK ARIFANmu yang mau-maunya berdebat dengan orang bodoh yang tidak tahu kalau 3x7 adalah 21"

GURU melanjutkan : "Lebih baik melihatmu dicambuk dan menjadi ARIF daripada GURU harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia!"

Pesan Moral,
Jika kita sibuk memperdebatkan sesuatu yang tak berguna berarti kita juga sama salahnya atau bahkan lebih salah daripada orang yang memulai perdebatan, sebab dengan sadar kita membuang waktu dan energi untuk hal yang tidak perlu.

Bukankah kita sering mengalaminya?
Bisa terjadi dengan pasangan hidup, rekan kerja, tetangga/kolega, bahkan anggota Dewan
Berdebat atau bertengkar untuk hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia.

Diam bukan berarti kalah, bukan?

Memang tidak mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dengan orang bodoh yang tidak menguasai permasalahan.
MERUPAKAN SUATU KEARIFAN BAGI ORANG YANG BISA KONTROL DIRI DAN HINDARI KEMARAHAN ATAS SUATU KEBODOHAN !!

Mula Sigiro: Kemiskinan dan Penderitaan Membuatku Kuat Untuk Terus Bermimpi

 Cerita Inspiratif

Mula Sigiro: Kemiskinan dan Penderitaan Membuatku Kuat Untuk Terus Bermimpi

Mula Sigiro: Kemiskinan dan Penderitaan Membuatku Kuat Untuk Terus Bermimpi
 
Calon Guru berbagi artikel inspiratif, Mula Sigiro: Kemiskinan dan Penderitaan Membuatku Kuat Untuk Terus Bermimpi. Catatan ini diperoleh dari lampiran proposal Institut Olimpiade Sains Dan Tenaga Pendidik Indonesia (IOSTPI) yang diberikan kepada sekolah. Setelah membaca proposal Science Competition Expo (SCE) dan jenis-jenis kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh IOSTPI, terselip sebuah kisah nyata atau "sucses story" dari Bapak Mula Sigiro.

Untuk melihat sebahagian impian atau cerita indah dari perjalanan karir dari Bapak Mula Sigiro ini bisa di simak pada Modul Beasiswa Taiwan Gerakan Mewujudkan 15000 phd Tahun 2040 di SUMUT (Download Modul). Sepenggal cerita dari modul itu yang kita ceritakan kembali disini yaitu cerita Mula Sigiro tentang bagaimana kemiskinan dan penderitaan membuatnya kuat untuk terus bermimpi. Cerita ini dapat kita jadikan cerita motivasi kepada anak didik di sekolah atau anak-anak kita dirumah.

Mari kita simak bagaimana Bapak Mula Sigiro bercerita,

Saya anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir di sebuah desa terpencil, Tungkam Jaya 05 April 1985 di perbatasan Sumut-Aceh. Seisi kampung Tungkam Jaya menjadi saksi hidup hingga sekarang bahwa keluarga saya adalah termiskin disana, sejak memasuki kelas 1 SD tahun 1991 saya sudah yatim. Pendidikan SD-SMP saya selesaikan di tanah kelahiran, SD Negeri 056401 dan SMP OSNI 😉

Dengan dukungan saudara (kakak dan abang), akhirnya saya mengecap pendidikan tingkat atas di SMA Mitra Inalum, Tanjung Gading, Batu Bara (2000-2003).

Saat pertama duduk di bangku SMA serasa berhadapan dengan tembok, saya tidak sanggup mengikuti pelajaran, bisa dibayangkan betapa “bodohnya” saya: untuk persamaan

diperoleh saya tidak tahu mengapa

?

Setelah 2 bulan berlalu, guru Fisika memainkan rumus

dengan cara dibolak-balik dan diputar hingga di ulang beberapa kali di depan kelas, akhirnya saya mengerti mengapa

.Guru-guru saya di SMA Mitra Inalum menjadi saksi atas perjalanan saya belajar disana, bahkan saat saya kelas XII saya sempat mengajar les untuk siswa kelas X dan XI bidang studi Mat-Fis-Kim hingga menjadi utusan PMDK/PBUD ke USU namun tidak lulus.

Tahun 2003 saya mengikuti SPMB atas biaya abang/kakak dan lulus di Pendidikan Matematika Univ.Riau. Menjelang saya lulus, keluarga abang/kakak saya berantakan, terlilit hutang hingga hampir berujung kepada perceraian, akibatnya saya tidak diberi uang sepeser pun untuk berangkat ke Pekanbaru, lalu saya pulang ke kampung, berkeluh kesah kepada Ibunda, dan dengan meminjam uang tetangga Rp.3.500.000, Ibunda memberangkatkan saya kuliah.

Pertengahan semester I saya kehabisan uang, namun tanpa disangka abang ipar saya datang dari Batu Bara berkunjung ke Pekanbaru dan membantu biaya saya Rp.1.500.000.

Setelah selesai 1 semester Januari 2004, saya kebingungan karena kehabisan uang, akhirnya saya putuskan meninggalkan kuliah, dan dengan bantuan dari PKK saya (B’ Makder Lumban Gaol, saat ini Guru di SMA Negeri 1 Pangkalan Lesung, Riau) memberikan uang Rp.200.000 sebagai tambahan ongkos saya berangkat ke Kota Dumai untuk mencari pekerjaan.

Di kota Dumai saya bekerja sebagai tukang becak dan kuli di pelabuhan selama 5 bulan tanpa memberitahukan kepada Ibunda dan keluarga, setiap hari saya sempatkan untuk belajar soal-soal SNMPTN karena saya masih berniat untuk studi lanjut, hingga saya mengumpulkan uang Rp.3.500.000 dan saya gunakan untuk mencoba kembali SPMB 2004 dan biaya Bimbingan Intensive di BT/BS Medica Medan selama 1 bulan, Juni 2004.

Setelah belajar bimbingan intensive selama 1 minggu saya pulang ke kampung halaman dan Ibunda hanya terdiam mendengar semua cerita saya, tidak ada tetesan air mata waktu itu (namun hatinya pasti perih mendengar semuanya karena anaknya tidak kuliah lagi).

Saya katakan kepada Ibunda (dalam bahasa Batak) “Omak.....saya tidak kuliah lagi mulai Januari 2004 – Mei 2004 saya di Dumai menarik becak dan kuli di pelabuhan, sekarang saya Bimbingan Intensive di BT/BS Medica. Mulai bulan Agustus saya akan kuliah di USU (saya gunakan kata ini untuk menghibur mama), jadi saya nanti bisa pulang setiap bulan melihat mamak. Ini alamat lengkapku, nama bimbinganku dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Tanggal 14-15 Juli 2004 aku ujian. Jadi doakan aku yah mak supaya lulus. Akhirnya saya pun diberangkatkan dengan setengah kaleng beras pulang ke Medan. Setelah ujian SPMB 2004, saya langsung pulang ke kampung halaman dan ternyata Ibunda sudah meninggal tiga minggu sebelumnya yakni tanggal 25 Juni 2004.

Sekitar dua minggu setelah saya pulang kampung ternyata Ibunda sakit keras karena hanya makan nasi pakai bawang merah ditambah garam supaya hemat untuk mengumpulkan biaya kuliahku nantinya (cerita para tetangga). Saat Ibunda sakit, semua para keluarga dan tetangga membujuk supaya Ibunda memberitahu alamat lengkapku, namun Ibunda tidak mau memberi tahu alamat tersebut.

Akhirnya para keluarga membongkar semua isi lemari Ibunda manatau ada alamatku tersimpan dan ternyata tidak ditemukan karena katanya Ibunda sudah membuang kertas yang berisi alamat dan nomor telepon yang pernah saya berikan. Hanya satu kata yang selalu keluar dari mulut Ibunda setiap ditanya oleh keluarga dimana alamatku : "Si Mula mau ujian nanti tanggal 14-15 Juli 2004, nanti terganggu dia. Dia mau ujian, jangan dikasitau saya sakit", itulah kata-kata yang selalu terucap dari Ibunda.

Pada Agustus 2004 Tuhan berbelaskasihan meluluskan saya di Jurusan Fisika USU. Selama kuliah S1 hingga satu semester S2 di Fisika USU saya mengajar Less Private untuk memenuhi tambahan keperluan biaya hidup yang juga dibantu oleh para kakak/abang ipar.

Pada Juni 2010 saya beranikan untuk studi lanjut S3 di Fisika USU dengan biaya sendiri, entah mengapa saya tidak terlalu kawatir tentang biaya kedepannya dan setelah semester III saya mencoba untuk mencari beasiswa ke Luar Negeri karena di Fisika USU tidak ada laboratorium penelitian S3 maka setidaknya saya harus menyediakan minimal Rp.100 juta jika penelitian di Indonesia atau di luar daerah.

Pada Agustus 2010 saya menjadi salah satu utusan dari Perkantas Sumut untuk mengikuti Kamp Nasional Mahasiswa (KNM) Agustus 2010 di Bogor, di sana saya mendapat info beasiswa Taiwan dari B’Joni Welman Simatupang (mantan staf Perkantas Jakarta) PhD candidate yang lagi liburan di Jakarta dan ikut membantu panitia KNM waktu itu, B’Joni bilang: jangan terkejut kau lulus kalau berani mendaftar. Sembari menjalani program S3 di USU saya mempersiapkan diri untuk mencoba beasiswa tersebut. Ditengah pergumulan itu, Tuhan pun berbelaskasihan meluluskan saya Beasiswa di NTUST untuk studi lanjut lagi program PhD Februari 2012.

Tanpa pernah saya fikirkan sejak kuliah S1, Tuhan menuntun saya menjalani dua buah Studi Doktoral S3. Saya beranikan melangkah dengan kemampuan berbahasa Inggris yang sangat jelek, dan secara tidak langsung saya bisa menyelesaikan penelitian disertasi yang di Fisika USU di NTUST dan pada 22 Juni 2013 saya menyelesaikan program Doktor S3 yang di Fisika USU dalam waktu 3 tahun dengan IPK 4.0 (Summa Cumlaude).

Di NTUST semester 1 pada Mei 2012 saya harus mengikuti ujian kualifikasi PhD sebagai persyaratan untuk meraih PhD candidate dan keberlangsungan beasiswa saya selanjutnya, ditengah kemampuan bahasa Inggrisku yang sangat lemah Tuhan selalu menolongku untuk bersabar belajar setiap harinya hingga pukul 2-3 subuh, Tuhan menolongku untuk belajar keras dan akhirnya Tuhan bermurah hati meluluskanku sebagi peringkat 3 dari 12 peserta dengan 6 orang yang lulus, dan tanpa saya duga karena kelulusan ini adviser/professor saya menambah beasiswaku 6000 NTD/bulan dengan menjadikanku sebagai research assistant di Labnya.

Tahun 2010 saya diangkat sebagai dosen kontrak di UHN, walaupun saat itu saya sudah kandidat doktor di Fisika USU namun hingga tahun 2011 saya tidak diangkat menjadi dosen tetap, pada Januari 2012 saya memberitahukan informasi kelulusan beasiswa saya di NTUST maka awal February 2012 saya langsung diangkat jadi dosen tetap dan memperoleh surat izin tugas belajar dari Yayasan UHN.

Semua itu saya lalui bukan karena pintar atau kuat dan hebat, tapi karena saya mau belajar mengintegrasikan kemurahan dan kuasa Tuhan yang saya imani terhadap setiap kegelisahan yang Tuhan tanamkan di dalam hatiku, Tuhan selalu menolongku untuk belajar dari kegagalan, kejatuhan dan kelemahanku terutama disaat aku egois, angkuh dan menyombongkan diri, Tuhan menjaga kesehatanku disaat aku sangat lalai mengurus diriku.

Yohanes Surya: Pengalamanku Dengan Buku

 Cerita Inspiratif

Yohanes Surya: Pengalamanku Dengan Buku

Yohanes Surya: Pengalamanku Dengan Buku 

Entah sudah berapa kali aku membaca "Pengalamanku Dengan Buku" yang di ceritakan oleh Yohanes Surya pada websitenya. Saya termasuk pengunjung setia websitenya pak Yohanes, selain melihat tulisan terbaru dari Bapak Yohanes saya juga memastikan bahwa saya (walau secara tidak sengaja) masih menjadi model di slider websitenya.

Mari kita simak pengalaman nyata Bapak Yohanes yang mungkin beberapa diantaranya dapat kita contoh,..

Saya mengambil sekaleng soda pop dari lemari pendingin, kemudian langsung membukanya. Ternyata isinya malah membeku! Bagaimana bisa begitu? Soda itu tidak beku sewaktu masih di dalam lemari pendingin, tetapi justru tiba-tiba membeku saat sudah dikeluarkan. Setiap zat cair akan membeku pada temperatur tertentu, yang disebut titik beku. Untuk air murni temperatur ini adalah 0oC. Kalau airnya sudah dicampur dengan bahan lain, misalnya gula, penyedap rasa, dan gas karbon dioksida seperti pada soda pop, maka larutannya tidak membeku walaupun sudah didinginkan sampai di bawah 0oC.

Adanya kandungan zat terlarut menyebabkan turunnya titik beku larutan. Inilah sebabnya soda pop yang kita simpan di lemari pendingin tetap berada dalam keadaan cair. Tetapi ketika kita mengambilnya dan langsung membuka kalengnya, gas karbon dioksida yang terlarut langsung berlomba-lomba untuk keluar dari larutan menuju udara bebas. Kejadiannya mirip saat kita sedang berada dalam sebuah ruangan yang penuh sesak, kemudian pintu ruangan itu tiba-tiba dibuka. Semua yang di dalamnya langsung berlomba-lomba untuk keluar dan membebaskan diri dari kesesakan itu. Gas karbon dioksida ini juga begitu! Dan karena gas karbon dioksida itu hilang dari larutan, kandungan zat terlarutnya jadi berkurang sehingga titik bekunya naik melebihi temperatur larutan yang baru dikeluarkan dari lemari pendingin itu. Akibatnya, soda pop membeku!

Penjelasan ilmiah tentang kejadian sehari-hari ini bukan saya dapatkan dari buku-buku pelajaran di sekolah. Justru saya membaca penjelasan yang sederhana dan mudah dimengerti ini dari buku bacaan yang ‘agak’ ringan. Penulisnya adalah seorang peneliti kimia nuklir yang juga merupakan guru besar emeritus dalam ilmu kimia di University of Pittsburgh.

Ada begitu banyak yang bisa saya dapatkan saat saya membaca sebuah buku. Buku ini saya baca hanya karena saya memang hobi membaca, bukan karena saya diwajibkan untuk membacanya. Saya senang membaca karena saya menikmati bacaan itu. Kebiasaan membaca ini sudah tertanam sejak kecil. Mungkin ini akibat pengaruh kakak-kakak saya yang juga gemar membaca. Yang pasti mereka sudah menularkan kegemaran membaca sejak saya baru mulai belajar membaca.

Buku-buku yang saya baca saat itu tentu saja sesuai dengan usia saya. Saya tidak membaca buku-buku pelajaran yang belum saya mengerti, atau buku-buku mengenai permasalahan dunia yang kompleks. Saya mengawali minat baca saya dengan buku-buku dongeng. Anak kecil biasanya senang sekali dengan dongeng. Saya juga begitu! Saya mempunyai banyak buku-buku dongeng, mulai dari yang paling tipis, sampai yang paling tebal karena berisi kumpulan dongeng sedunia.

Buku-buku dongeng yang berasal dari cerita rakyat Indonesia dan dongeng-dongeng dari negeri barat tersebut saya lahap setiap hari. Kadang-kadang lembaran buku-buku itu terlepas karena seringnya saya bolak-balik karena saya seperti tidak pernah puas membacanya. Ternyata dongeng-dongeng itu membantu membentuk karakter saya yang sedang dalam masa pertumbuhan. Ada banyak nilai moral yang tertanam dalam cerita-cerita yang indah.

Kegemaran membaca buku dongeng ternyata mendorong saya untuk membaca berbagai buku lain. Sewaktu saya masuk Sekolah Dasar, saya masih terus menggemari kegiatan membaca buku. Saya lebih senang membaca buku daripada bermain game seperti anak-anak lain. Wah, si kutu buku! Mungkin benar juga kalau saya disebut kutu buku. Tetapi mungkin ini hanya karena anak-anak lain belum menemukan keasyikan seperti yang saya temukan dalam membaca buku.


Di Sekolah Dasar saya mulai beralih dari buku-buku dongeng ke buku-buku kisah petualangan anak-anak yang sangat populer saat itu, mulai dari Lima Sekawan, Sapta Siaga, Trio Detektif, Petualangan Tin Tin, Petualangan Winnetou dari suku Apache dan bermacam buku tentang detektif cilik yang menyuguhkan cerita-cerita seru.

Setiap kali saya membaca buku-buku itu saya ikut-ikutan merasakan ketegangan tokoh-tokohnya yang mengalami berbagai kejadian seru. Belum lagi cerita-cerita tentang perjalanan mereka ke berbagai tempat, yang biasanya digambarkan dengan sangat jelas dan menarik. Pikiran saya langsung tenggelam dalam cerita itu sehingga saya bisa lupa dengan keadaan sekeliling. Kalau saya sudah mulai membaca, saya biasanya tidak mau meletakkan bukunya sampai saya selesai membacanya.

Ternyata lama kelamaan kecepatan membaca saya semakin meningkat. Tanpa disadari, saya bisa menghabiskan satu buku dengan ratusan halaman hanya dalam waktu satu sampai dua jam! Ternyata ketertarikan saya untuk mengetahui ceritanya telah mendorong saya untuk terus membacanya dengan semangat.

Ada satu hal lagi yang saya dapatkan dari kebiasaan saya membaca: tingkat imajinasi saya semakin tinggi! Saya bisa membayangkan semua kejadian yang tertulis dalam buku-buku tersebut sehingga saya merasa ikut serta dalam petualangan yang seru! Saya merasa seakan-akan kejadian dalam buku-buku itu merupakan pengalaman saya sendiri. Saya bisa membayangkan semuanya dengan jelas walaupun tidak ada gambar atau ilustrasinya sama sekali! Saya seperti sedang ‘menonton’ film petualangan anak-anak setiap kali saya sedang membaca buku-buku detektif itu. Begitu asyiknya!

Kegemaran membaca ini terus saja saya bawa ke mana-mana. Bahkan di sekolah, saya pun jadi gemar membaca buku-buku pelajaran. Saya senang sekali membaca buku pelajaran sejarah karena ada banyak cerita-cerita seru yang bisa saya bayangkan dalam pikiran saya. Cerita-cerita tentang kerajaan Majapahit dan Singosari, juga sejarah Roma dan Yunani sangat saya sukai.

Ternyata kegemaran membaca buku-buku cerita anak-anak dan buku-buku dongeng telah membantu saya dalam mengingat pelajaran di sekolah! Untung saja saya sudah terbiasa membaca dan membayangkan sendiri semua cerita dalam buku-buku itu sehingga saat saya membaca buku pelajaran pun saya tidak lagi kesulitan.

Sewaktu saya masuk Sekolah Menengah Pertama, saya mendapatkan mata pelajaran baru yang langsung menarik minat saya. Fisika! Saya tidak mendapatkan pelajaran Fisika sewaktu masih SD, hanya IPA. Segala hal yang baru pasti langsung menarik perhatian saya. Saat masih libur sekolah pun saya sudah begitu tertarik melihat buku ‘baru’ ini sehingga masa liburan sebelum mulai masuk SMP itu saya habiskan untuk membaca buku Fisika SMP.

Ternyata Fisika menyimpan banyak hal menarik dan seru tentang alam. Walaupun pelajaran di sekolah sedikit membosankan namun saya tetap merasa asyik dengan membaca buku Fisika itu karena buku itu menjelaskan banyak hal yang tidak saya ketahui sebelumnya. Ternyata Fisika punya banyak cerita! Saya tenggelam lagi dalam dunia ‘dongeng’ ilmiah ini. Fisika yang banyak mengungkap misteri alam telah berhasil membuat saya keasyikan.

Saat masuk Sekolah Menengah Atas, saya mendapatkan guru fisika yang menarik. Bapak Handoyo berusaha agar tiap siswa mengerti fisika melalui hal-hal yang lucu. Untuk menjelaskan percepatan, Pak Handoyo meminta salah satu murid maju ke depan lalu diminta berjalan. Setelah itu Pak Handoyo mendorong siswa hingga hampir terpelanting dan berkata “inilah contoh gerak di percepat”.

Dengan cara penyampaian yang menarik ini saya semakin menyukai fisika. Untuk menambah pengetahuan fisika, saya pergi ke tukang-tukang loak di Pasar senen. Saya mencari buku-buku fisika karya ilmuwan Belanda yang sudah diterjemahkan seperti Bowman dan Pekelharing, saya juga mencari buku-buku matematika kuno karangan C.J. Alders.

Dari buku-buku ini dan dari kebiasaan mengerjakan banyak soal-soal fisika dari berbagai kumpulan soal fisika, saya semakin mendalami dan menguasai fisika serta semakin menyenanginya. Fisika itu seperti tarian, latihan awal agak sulit, tetapi lama kelamaan tambah asyik, tambah mudah, tambah indah dan tambah menyenangkan. Teman-teman menyangka saya sangat berbakat dan jenius dalam bidang fisika padahal menurut saya itu semua karena saya mendapat kesempatan untuk membaca banyak buku dan mengerjakan banyak soal fisika.

Kecintaan terhadap fisika ditambah kemudahan memasuki perguruan tinggi melalui program khusus menghantar saya memilih jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia. Ternyata kebiasaan mengerjakan soal-soal fisika di SMA sangat menolong saya belajar di perguruan tinggi. Selama masa mahasiswa ini, saya semakin sering cari buku loakan atau pergi ke perpustakaan Idayu dekat Pasar Senen.

Saya juga menjadi seksi literatur di kegiatan mahasiswa. Di perpustakaan Idayu saya banyak membaca berbagai buku fisika dari buku mekanika, relativitas, termodinamika hingga fisika modern. Biasanya kalau dapat pelajaran baru dari seorang dosen, saya berusaha cari bukan hanya buku pegangan dosen tapi buku-buku pendamping lainnya. Saya sering mendapatkan buku-buku pendamping yang baik di perpustakaan. Kadang buku-buku pendamping itu buku kuno yang terbit tahun 1900-an. Misalnya buku A Treatise on The Analytical Dynamics of Particles and Rigid Bodiesyang diterbitkan tahun 1904 banyak membantu saya mengerjakan soal-soal fisika matematika yang sulit dari buku karangan Arfken ataupun membantu saya dalam belajar mekanika klasik.

Buku ini demikian bagus sehingga sudah cetak ulang dan kini saya mempunyai edisi yang terbit tahun 1999. Ketika belajar biasanya saya membandingkan satu buku dengan buku lain. Dengan membandingkan isi buku kadang lebih mudah menangkap makna dari topik yang dibicarakan oleh Dosen. Banyak soal sulit yang tidak di bahas dalam satu buku, ternyata dibahas detil dalam buku lain. Ini sangat membantu saya untuk mengenali dan menyelesaikan berbagai jenis soal. Walaupun buku fisika tidak menyajikan ‘cerita’ seru untuk dibaca dan dibayangkan, ternyata buku-buku fisika itu sanggup menarik perhatian saya.

Dari buku-buku fisika inilah saya menemukan bahwa begitu banyak fenomena alam yang dapat dijelaskan dengan fisika. Dengan fisika ini juga saya belajar bagaimana melakukan manipulasi matematika, sehingga secara otomatis kemampuan matematika saya bertambah. Memanipulasi matematika dalam fisika menimbulkan keasyikan sendiri.

Saya sangat tertarik mempelajarinya. Saya senang mengerjakan soal-soal fisika, mulai dari yang paling sederhana sampai yang cukup rumit. Saya tidak mau berhenti kalau masih ada soal yang belum berhasil saya selesaikan. Biasanya kalau saya mulai ‘mandeg’ dalam suatu soal, saya akan membaca kembali penjelasan mengenai soal tersebut berulang kali sampai saya menemukan dan memahami konsepnya sehingga saya bisa menyelesaikannya dengan mudah.

Saya memang tidak terbiasa langsung bertanya jika menemukan kesulitan. Justru saya lebih senang menelusurinya sendiri dengan cara membaca buku-buku yang mungkin bisa memberikan jawaban. Kalau saya tetap tidak menemukannya, saya akan cari buku-buku lain dan biasanya saya bisa menemukan jawabannya.

Tanpa disadari, kegemaran saya membaca sudah menambah lagi satu kelebihan bagi diri saya. Karena saya lebih memilih membaca sendiri untuk mencari jawaban saya bisa berpikir lebih kreatif dan aktif dalam mencari penyelesaian suatu persoalan. Kalau saja saya tidak terbiasa untuk membaca sendiri, saya akan langsung mencari bantuan dari orang lain dan tidak melatih kreatifitas saya.

Selama masa-masa SMA dan mahasiswa, disamping buku fisika saya kecanduan buku-buku silat. Buku-buku karangan Kho Ping Hoo mulai dari pendekar tanpa tanding Bu Kek Sian Su [saya masih ingat sampai sekarang namanya], Istana Pulau Es, Pendekar Suling Mas hingga Jodoh Rajawali saya santap habis. Juga buku-buku silat karangan Gan KL, Boe Beng Tjoe habis saya baca. Rasanya hampir semua buku silat yang terbit saat itu sempat saya baca. Kadang tidak sabar menunggu buku silat terbitan baru, saya sering ke pasar Jatinegara untuk menanyakan langsung ke tukang sewa buku silat.

Saking kecanduan buku silat, saya masih ingat ketika masa-masa ujian sekolah, sepulang ujian saya ngebut belajar bahan ujian untuk hari berikutnya, setelah itu saya naik ke atap rumah [karena takut di marahi orang tua] untuk membaca buku silat Memanah Burung Rajawali [Sia Tiaw Eng Hiong] karangan Boe Beng Tjoe yang begitu terkenal dengan tokohnya yang bernama Kwee Tjeng dan Oey Yong. Saya membaca disana berjam-jam menikmati buku-buku itu walaupun font hurufnya kecil-kecil sekali. Buku ini sekarang dicetak ulang dan tetap jadi buku yang menarik untuk dibaca.

Pernah juga karena sedang kegandrungan dengan buku Pendekar Rajawali Sakti [Sin Tiaw Hiap Lu] Yo Ko, malam-malam walaupun dengan lilin saya curi-curi baca buku ini hingga hampir pagi. Memang buku-buku silat ini sangat menyita waktu, namun saya merasakan ada manfaatnya. Dari buku-buku ini saya banyak belajar tentang kejujuran, menjaga kehormatan, menghormati orang yang lebih tua dan jiwa kepahlawanan.

Ketika masih mahasiswa tingkat III saya ditawari untuk menulis buku Fisika yang berisikan soal jawab fisika. Kebiasaan mengerjakan begitu banyak soal fisika, sangat membantu saya dalam proses penulisan buku ini. Saya menyelesaikan 4 buku fisika dalam waktu 1,5 tahun. Buku FISIKA yang terbit tahun 1986 ini kemudian meledak dipasaran dan sangat disukai oleh para siswa SMA dan guru. Hampir semua sekolah di Indonesia antara tahun 1987 sampai 1994 menggunakan buku ini. Royalti penulisan buku ini [walaupun tidak besar] cukup untuk biaya menikah dan ongkos ke Amerika Serikat untuk mengambil beasiswa S2/S3 yang ditawarkan College of William di Virginia.

College of William and Mary merupakan universitas tertua kedua di Amerika Serikat setelah Harvard University. Nama “college” biasanya merujuk pada perguruan tinggi yang hanya program S1 saja, tetapi karena ingin mempertahankan sejarah maka William and Mary tetap memakai kata “college” bukan “university”, walaupun ia punya program S2/S3. College of William and Mary terletak di kota kecil Williamsburg Virginia.

Kotanya indah dan sangat bersejarah. Dikota ini terdapat Colonial Williamsburg tempat bersejarah awalnya berdiri negara Amerika Serikat. Juga terdapat beberapa tempat rekreasi seperti Busch Garden entertaintment park. College of William and Mary mempunyai perpustakaan umum yang menurut saya berukuran sangat besar [4 lantai]. Jurusan fisikanya tidak terlalu besar, tiap tahun hanya menerima sekitar 10-12 mahasiswa S2/S3.

Di jurusan fisika ini terdapat perpustakaan fisika yang terbuka 24 jam untuk seluruh mahasiswa. Tiap mahasiswa diberi kunci khusus untuk masuk ke perpustakaan ini setelah jam kantor. Saya sangat menikmati perpustakaan ini, hampir setiap hari saya berada di perpustakaan dari pagi hingga sore [kecuali ketika ada kuliah]. Kadang kala saya tinggal di perpustakaan hingga larut malam atau dini hari untuk mencari bahan-bahan yang dapat membantu saya untuk mengerjakan PR yang begitu banyak dan rumit. Hampir semua buku fisika yang saya butuhkan ada di perpustakaan ini. Jika buku yang saya perlukan tidak saya temukan, saya tinggal memesan ke petugas perpustakaan dan dalam waktu tidak terlalu lama, buku yang dipesan tiba.

Di dekat kampus ada perpustakaan umum [public library] yang cukup besar. Tiap hari sabtu perpustakaan ini sangat ramai dengan anak-anak. Berbagai buku untuk anak-anak ada disana. Buku-buku umum untuk remaja, anak muda, ibu-ibu bahkan untuk orangtua [yang font-nya besar-besar] juga ada.

Hampir tiap sabtu saya dan istri saya tidak pernah absen datang ke perpustakaan ini. Terlebih ketika anak pertama saya lahir, saya semakin sering mengajak istri saya untuk mencari buku tentang anak, tentang bagaimana membesarkan anak, tentang bagaimana mengembangkan intelegensi anak, pokoknya segala sesuatu tentang anak. Maklum disana kami hanya berduaan saja, tidak ada yang dapat membantu kami merawat anak. Untuk menelfon ke Indonesia mahal sehingga bukulah yang menjadi andalan kami kalau kami mengalami kesulitan dalam merawat anak.

Melalui buku-buku ini saya belajar bagaimana mengajar anak membaca diusia dini. Saya terapkan metode cara membaca yang dikembangkan oleh Glenn Doman ini, dan ternyata memang berhasil. Anak saya mampu membaca pada usia 2,5 tahun. Bahkan anak kedua lebih awal lagi. Saya juga sering membacakan buku dan bercerita untuk anak-anak. Ternyata kebiasaan ini membuat anak-anak saya juga senang membaca. Anak terbesar hingga kini punya koleksi buku banyak sekali. Anak ini senang membaca berbagai buku klasik seperti Alice in the wonderland, Robin Hood, Gulliver travel, buku-buku detektif Sherlock Holmes, buku-buku karya Agatha Christie serta buku seri Harry Potter. Buku-buku yang saya baca mengenai anak, membuat saya mampu memahami anak dan kini saya sangat dekat dengan 3 anak saya [anak saya lahir masing-masing tahun 1990, 1999, 2003].

Buku-buku lain yang saya sering baca adalah buku-buku kemanusian, filsafat dan agama. Buku-buku ini membantu saya dalam berdiskusi di suatu mailing list sekitar tahun 1992 [menjelang akhir masa studi saya di William and Mary]. Walaupun diskusi melalui mailing list ini sangat menghabiskan waktu, tetapi ternyata ini bermanfaat.

Diskusi meningkatkan kemampuan menulis saya dan mendorong saya untuk membaca buku lebih banyak lagi. Buku-buku yang saya pakai dalam diskusi ternyata banyak menolong saya di kemudian hari. Buku bernuansa agama seperti Kitab Suci dan buku-buku karya Billy Graham, Robert Schuler, Stephen Tong sangat menolong saya ketika saya mengalami kekuatiran, depresi, kekecewaan, keletihan, kegagalan dan keputusasaan. Saya juga suka membaca buku-buku karya Kahlil Gibran dan penulis-penulis lain yang menyejukkan hati, serta buku-buku karya Dale Carnegie yang memotivasi dan mengajak berpikir secara positif.

Tahun 1993 College of William and Mary diminta untuk jadi tuan rumah Olimpiade Fisika Internasional [OFI] ke 24. Olimpiade ini ditujukan untuk anak-anak setingkat SMA, pesertanya sudah mencapai 67 negara. Melalui olimpiade ini hendak dilihat siswa mana yang kemampuan fisikanya terbaik. Dalam olimpiade fisika ini ada dua pertandingan yaitu fisika teori dan fisika eksperimen. Hasil kedua pertandingan ini digabung, yang nilainya mencapai 90 % dari rata-rata 3 nilai tertinggi mendapat medali emas, 78 % perak dan 65 % perunggu.

Saya dan Agus Ananda mahasiswa fisika juga dari College of William and Mary tergerak untuk mengikutsertakan siswa-siswa Indonesia dalam OFI ini. Sebelum diterjunkan dalam OFI, siswa-siswa Indonesia ini kami latih dulu selama 2 bulan. Kami sempat “shock” melihat sulitnya soal-soal yang akan dipertandingkan dalam OFI. Ternyata level fisikanya setara dengan level S2 fisika. Mana mungkin siswa kita mampu mengerjakan soal-soal ini! Nah disinilah kebiasaan mengerjakan soal fisika yang sudah saya jalani bertahun-tahun membantu saya.

Dengan pengalaman ini saya mulai melatih para siswa pelan-pelan mengerjakan soal-soal yang jauh dari level mereka saat itu. Dengan ketekunan siswa-siswa dan kerajinan mereka membaca buku-buku yang kami berikan, akhirnya kita berhasil meraih medali perunggu dan menempatkan Indonesia pada rangking 16 dunia dari 41 negara. Suatu prestasi yang luar biasa sekali! Ini akibat membaca buku dan berlatih soal-soal fisika!

Mei 1994, selesai mendapat Ph.D dalam bidang fisika nuklir, saya sempat bekerja di Pusat Fisika Nuklir Amerika Serikat selama 6 bulan. Namun Desember 1994 saya memutuskan kembali ke Indonesia untuk meneruskan melatih Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Pengalaman mengerjakan soal-soal fisika dan mengoleksi problem-problem fisika sangat menolong saya dalam melatih tim fisika Indonesia ini.

Melalui berbagai proses pasang surut hasil, saya mempelajari bagaimana pola pelatihan yang tepat agar siswa-siswa kita mampu meraih medali emas dalam olimpiade yang sangat bergengsi ini. Bertahun-tahun melalui proses trial and error saya mencari pola yang sesuai ini. Selama masa-masa ini saya banyak jatuh bangun terutama ketika menyangkut dana pembinaan yang sangat minim dan kekurangan sponsor.

Namun kata-kata bijak dari berbagai buku yang saya baca sering menguatkan saya diantaranya
  • ”percobaan yang kamu alami tidak akan melebihi kekuatanmu”,
  • “kegagalan adalah awal dari keberhasilan”,
  • “rahasia sukses adalah tetap pada fokus”,
  • “untuk terbang kita pasti akan mendapat hambatan”,
  • “hanya mereka yang berani gagal akan meraih sukses”, dan sebagai.
Kata-kata bijak ini mendorong saya untuk terus maju dan tidak menyerah. Akhirnya usaha keras ini tidak sia-sia.

Pada tahun 1999 di Italia untuk pertamakalinya Indonesia meraih medali emas pertama! Keharuan dan tangis kebahagiaan mengiringi Made Agus Wirawan, siswa dari desa miskin Bangli di Bali, naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan medali emas yang merupakan lambang prestasi tertinggi kompetisi fisika dunia. Ternyata siswa Indonesia tidak kalah dengan siswa-siswa negara lain! Bukan itu saja, dalam proses pencarian pola ini saya menemukan cara atau tehnik mengajar fisika yang mudah asyik dan menyenangkan. Sekarang setiap tahun emas sudah menjadi tradisi Tim Olimpiade Fisika Indonesia. Tahun 2003 Indonesia menjadi juara Asia dengan mengantongi 6 medali emas! Tahun 2006 Indonesia juara dunia [peringkat 1 dari 85 negara]!!!

Olimpiade fisika saya anggap sebagai sebuah peperangan. Dimulai dari mencari siswa, melatihnya lalu menerjunkannya dalam pertandingan, ini mirip dengan pelatihan tentara yang akan diterjunkan ke medan perang. Setelah siswa bertanding, para pelatih diberi hasil pekerjaan siswa. Pelatih kemudian menilainya dan membandingkan hasil penilaian ini dengan hasil penilaian juri.

Jika ada perbedaan maka pelatih berhak untuk mengajukan moderasi pada juri. Biasanya karena juri sangat sibuk dengan begitu banyaknya kertas yang harus diberi nilai, mereka tidak hati-hati. Disinilah peran para pelatih untuk memprotes hasil penilaian juri. Dalam mengajukan moderasi kita harus hati-hati, bisa saja juri yang sudah demikian lelah malah marah-marah ketika kita memprotes dengan keras. Dibutuhkan suatu strategi jitu untuk hal ini.

Karena itu saya merasa perlu membaca berbagai buku klasik karya Sun Tzu. Juga saya membaca buku klasik Sam Kok [kisah tiga kerajaan]. Dari buku-buku ini saya banyak belajar tentang berbagai strategi perang. Sebagai contoh dalam buku Sam Kok diceritakan bahwa setiap kali Kong Beng [penasehat ulung Liu Pei] berperang dan mengepung musuh, ia selalu memberikan celah bagi musuh itu untuk berlari. Tidak pernah Kong Beng menutup semua jalan.

Filosofi Kong Beng adalah jika musuh dalam keadaan terdesak maka musuh dapat berbuat apa saja untuk mempertahankan diri termasuk melawan dengan sekuat tenaga. Ini saya terapkan dalam moderasi untuk mempertahankan nilai siswa kita dihadapan juri. Dengan cara halus dan tidak menyudutkan, juri dapat kita yakinkan, sehingga seringkali nilai siswa kita dapat dinaikkan kembali. Disamping buku-buku strategi perang, untuk melengkapi pengetahuan saya tentang strategi negosiasi dan memimpin olimpiade fisika, saya banyak membaca buku-buku tulisan dan kisah hidup orang terkenal dalam dunia bisnis seperti Jack Welch, Peter Drucker, Henry Ford, Bill Gates, Warren Buffet dsb.

Untuk mempertahankan prestasi kita dalam olimpiade fisika dibutuhkan pemasyarakatan fisika diseluruh lapisan. Kita harapkan dengan semakin banyaknya siswa belajar fisika, semakin mudah kita menjaring siswa berbakat untuk olimpiade fisika. Nah untuk memasyarakatkan fisika ini, saya menulis di berbagai media massa.

Tulisan kartun saya di Harian Kompas terinspirasi dari buku-buku eksperimen fisika sederhana karangan Janice Van Cleave, Hans Jurgen Press, Brown, Walker, Gardner, Cobb ataupun dari situs-situs fisika seperti : howstuffworks.com, howthingswork.virginia.com, exploratorium.edu, physicsweb.org, physics.iop.org dan situs-situs fisika lain yang mudah ditemukan melalui search engine seperti google.com, yahoo.com dsb. Tulisan lain tentang peraih Nobel Fisika, dan tulisan populer lainnya seperti fisika sepakbola, fisika tennis, fisika berenang, nanoteknologi dan fisika binatang yang diterbitkan dibeberapa media massa juga terinspirasi dari buku dan web-web ini.

Buku-buku diatas juga menginspirasi saya untuk menulis buku “IPA dibuat Asyik” untuk SD kelas I sampai kelas VI. Menurut mereka yang telah membaca buku ini, buku ini sangat menarik dan sangat disukai oleh anak-anak. Mungkin ini disebabkan karena seringnya saya membaca buku anak-anak sehingga saya cukup tahu apa yang diingini dan apa yang dipikirkan anak-anak. Dalam buku ini terdapat lebih dari 400 eksperimen sederhana yang dapat dilakukan dengan alat alat yang ditemui disekitar kita. Ratusan rahasia alam yang ada dalam buku IPA ini seperti mengapa orang tidur, apakah ikan tidur, mengapa serigala melolong diwaktu malam, mengapa orang kecekutan, binatang apa yang larinya sangat cepat, dan lainnya saya peroleh datanya dari berbagai buku seperti Guinness book of World Record ataupun dari berbagai ensiklopedi sains seperti ensiklopedi Ilmu Pengetahuan, Jendela Iptek, Grolier dan Encyclopedia Sport Science.

Buku matematika untuk anak, berbagai buku “puzzle”, berbagai buku test psikologi, dan puluhan buku test IQ dari Mensa, buku Thinker Toys’s, Cracking Creativity, Everyday math, Vedic Mathematics, Quicker Math banyak menginspirasi saya untuk menulis buku “Matematika dibuat Asyik”. Melalui buku ini anak SD kelas I sampai kelas VI dapat belajar matematika dengan asyik, mudah dan menyenangkan.

Pengalaman mencari solusi termudah dari berbagai problem fisika, menginspirasikan saya untuk mengembangkan dan menulis buku “Fisika GASING [GAmpang aSyIk menyenaNGkan]” untuk SMP. Dalam buku ini para siswa tidak perlu lagi menghafal rumus yang rumit-rumit. Cukup dengan mengerti konsepnya, kita dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan. Misalnya massa jenis air 1 gram/cm3 mempunyai arti bahwa massa 1 cm3 adalah 1 gram.

Jika ditanyakan berapa massa 10 cm3 maka dengan mudah kita mengatakan bahwa massanya 10 gram. Tidak perlu menghafal rumus! Demikian juga ketika kita bicara kecepatan benda 10 meter per detik. Ini mempunyai arti bahwa dalam 1 detik benda menempuh jarak 10 meter. Jika ditanyakan berapa jarak yang ditempuh benda dalam waktu 5 detik maka kita dapat mudah menghitungnya dengan menambahkan 10 meter sebanyak 5 kali yaitu 10 + 10 + 10 + 10 + 10 atau 10 x 5 = 50 meter.

Kita bisa mengerjakan tanpa rumus! Tanpa rumus yang rumit, fisika untuk SMP menjadi lebih “fun”, sehingga siswa SMP tidak takut lagi terhadap fisika atau menganggap fisika sebagai momok yang menakutkan. Buku Fisika GASING untuk SMA sedang dikembangkan. Saat ini seminar yang dihadiri ribuan siswa diberbagai kota besar sedang dilakukan. Responnya luar biasa. Semua siswa jadi suka fisika. Buku-buku lain yang saya tulis seperti buku-buku untuk pelatihan olimpiade fisika, buku fisika untuk semua, komik Archie Meidy banyak sekali diinspirasikan dari berbagai buku yang saya baca.

Saya juga keranjingan membaca berbagai buku fisika popular. Banyak buku yang bagus yang menarik untuk dibaca antara lain: The elegant universe karya Brian Greene, Hyperspace karya Michio Kaku, Alice in Quantumland oleh Robert Gilmore, The First Three Minutes oleh Steven Weinberg, The Quark and The Jaguar oleh Murray Gellmann, A brief history of time oleh Stephen Hawkings, The Einstein Paradox oleh Bruce dan masih banyak lagi. Buku-buku ini sangat memperkaya pengetahuan fisika saya.

Untuk menopang riset saya dalam bidang ekonofisika [aplikasi fisika untuk ekonomi] disamping membaca berbagai buku tentang ekonofisika seperti Introduction of Econophysics oleh E. Stanley dan Mantegna, Pattern of speculation Roehner, The Statistical Mechanics of Financial Markets oleh J. Voit, saya banyak membaca buku popular tentang kompleksitas misalnya: Chaos oleh James Gleick, The Collapse of Chaos oleh Cohen dan Stewart, Complexification oleh Casti dan Chaos, Complexity and Sociology oleh Raymod Eve et.al. Buku-buku terakhir ini memberikan banyak ide dalam penulisan buku kompleksitas dan ilmu sosial yang saya harapkan dapat diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.

Buku-buku yang saya baca itu juga memberikan inspirasi untuk melahirkan teori Mestakung [semesta mendukung] dengan tiga hukum Mestakung yaitu Hukum I: pada kondisi kritis pasti ada jalan keluar;
hukum II: ketika kita melangkah terlihatkan jalan keluar itu;
hukum III: ketika kita melangkah dengan tekun maka terjadilah mestakung dimana semesta akan mendukung agar apa yang sedang kita upayakan itu berhasil dengan hasil yang luar biasa. Teori Mestakung ini telah banyak memberikan inspirasi banyak orang untuk meraih sukses, dari mulai dari anak sekolah hingga bisnismen.

Untuk tetap update dengan perkembangan dalam berbagai bidang di masa mendatang saya banyak membaca juga buku-buku tentang future seperti Technofutures oleh James Canton yang menceritakan teknologi apa yang akan berkembang di masa mendatang,. Visions oleh Michio Kaku yang membahas tiga revolusi di masa mendatang: revolusi komputer, revolusi biomolekular, revolusi quantum. Our Posthuman Future oleh Francis Fukuyama yang membahas konsekuensi-konsekuensi revolusi dalam bioteknologi. The company of the future yang menceritakan bagaimana revolusi dalam bidang komunikasi akan merubah sistem manajemen yang ada.

The next fifty years oleh John Brockman tentang 25 esai mengenai science diabad 21. The World in 2020 power, culture and prosperity oleh Hamish Mc Rae, Globalization and discontents oleh Joseph Stiglitz yang banyak membahas pengaruh globalisasi. Kemudian The Biotech century oleh Jeremy Rifkin yang banyak menceritakan tentang peranan biotek dimasa mendatang. Dalam buku Predictions keluaran oxford university press, terdapat bagian tentang terapi gen yang kalau bisa diterapkan maka orang tidak perlu takut sakit lagi, orang akan berumur lebih panjang dan menikmati hidup lebih lama. Juga dalam buku itu ada bagian tentang alat penterjemah modern. Alat ini dapat membaca pikiran kita yang kemudian dikirim ke lawan bicara kita. Sehingga lawan bicara kita akan mengerti apa yang sedang kita pikirkan dan ingin kita bicarakan. Alat ini nantinya dapat dimasukkan dalam tubuh [karena ukurannya yang sangat kecil] dan membantu orang berkomunikasi walaupun mereka berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda. MIT [Massachussetts Institute of Technology] sekarang ini sedang mengembangkan mesin ini menurut prediksi dalam beberapa tahun ke depan prototype alat ini sudah bisa diluncurkan. Semua buku-buku ini sangat menarik dan memberikan saya insight mengenai apa yang akan terjadi di masa mendatang.

Saya merasa bersyukur dan beruntung sekali dapat membaca dan memiliki begitu banyak buku. Saya sangat menikmatinya. Saya merasa semua buku yang pernah saya baca sangat besar manfaatnya bagi saya. Walaupun buku-buku itu hanya buku novel, dongeng, atau buku bacaan ringan lainnya. Ada begitu banyak hal yang bisa saya dapatkan dari buku-buku ini. Buku-buku ini membangun karakter dan mengembangkan diri saya. Buku-buku ini pulalah yang membentuk saya menjadi seorang yang tidak fanatik pada suatu subyek tertentu saja. Kini saya dapat menikmati kepluralan fisika yang merambah ke berbagai hal dari mulai teknologi, komputer, ekonomi, agama, sosial hingga bahasa. Dan saya percaya bahwa saya akan terus menikmati pengalaman seru dengan buku-buku ini selama saya masih membaca. [Yohanes Surya Ph.D].