Seorang sarjana Yunani Kuno yang hidup sederhana dikenal sebagai sosok ilmuwan yang menganut paham bahwa dunia ini bersifat matematis. Itu sebabnya ia menerapkan matematika terhadap musik dan astronomi.
Pythagoras namanya. Terlahir di Pulau Samos di laut Aegen. Saat menimba ilmu pengetahuan, ia mengembara hingga Mesir dan Babel. Kemudian ia menetap di Crotona yang merupakan koloni Yunani yang terletak di Italia Selatan, kira-kira tahun 530 SM. Disanalah, ia mendapatkan jejak-jejak keilmuannya.
Dalam bidang musik, ia menemukan tentang harmonik.Menurutnya bunyi insttrumen musik yang berdawai erat kaitannya dengan perkalian sederhana pada panjang dawai alat musik tersebut. Bila dawai satu ditekan sehhingga bagian yang bergetar itu separuh panjang semula, maka suara yang dihasilkan satu oktaf lebih tinggi.
Dalam bidang astronomi, Pythagoras percaya bila planet-planet mengorbit matahari pada interval-interval yang berkaitan dengan panjang dawai harmonik. Menurut Pythagoras, gerakan planet-planet telah menghasilkan suara musik. Tetapi pandangan Pythagoras mengenai musik planet tidak bertahan lama, meskipun pendapat Pythagoras tentang bintang pagi dan bintang malam merupakan objek yang sama adalah benar adanya.
Puncak keilmuan Pythagoras terjadi saat ia mengembangkan teorema Pythagoras yang merupakan sumbangsihnya dalam bidang geometri. Dalam Teorema Pythagoras disebutkan bahwa panjang kuadrat dari sisi miring sebuah segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah panjang kuadrat kedua sisi lainnya.
Oleh: Diat Mulyana (03;2017)
0 komentar:
Posting Komentar